Sambut Bulan Ramadhan, Persiapkan Strategi Puasa Bagi Penderita Gangguan Pencernaan

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Ilustrasi Buka Puasa. shutterstock.com
Ilustrasi Buka Puasa. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta -Menjalankan puasa di bulan Ramadhan bagi penderita gangguan pencernaan seperti penyakit lambung dan usus diperlukan keberanian untuk menjalankan puasa.

Sangat perlu untuk adanya strategi pengaturan pola makan, jenis makanan, waktu makan sahur dan berbuka. Selain itu, percaya diri dan usaha menghadapi kekhawatiran akan nyeri lambung atau usus yang kambuh dan bertambah parah.

Mengutip dari Kementrian Agama RI, untuk menu berbuka puasa sebaiknya tidak mengonsumsi makanan yang sulit dicerna seperti nasi. Lambung yang sudah beristirahat selama 12 jam sebaiknya mengkonsumsi makanan yang mudah dicerna. Berbuka dengan beberapa butir kurma atau makanan yang manis dan air putih terlebih dahulu sebelum menikmati nasi beserta lauk pauk yang sehat dan bernutrisi dapat menjadi pilihan yang baik.

Puasa juga harus dilakukan dengan memperhatikan pola makan seimbang saat berbuka dan sahur, istirahat cukup, tidak stress, dan cukup olahraga ringan. Saat puasa, konsumsi makanan dengan nutrisi seimbang sangat diperlukan untuk menjaga daya tahan tubuh.

Berikut ini tips cara berpuasa Ramadhan pada penderita gangguan pencernaan dilansir dari yankes.kemkes.go.id, diantaranya:

1. Makan dengan porsi sesuai dengan kebutuhan kalori dan protein.
2. Hindari makanan dan minuman yang dapat menyebabkan kekambuhan seperti spice, keras, tidak matang atau setengah matang, kecut, bersoda, dan kopi.
3. Makan perlahan dan tidak tergesa-gesa, yakin dan percaya pada diri sendiri bahwa makanan dan minuman dapat bermanfaat dan puasa Ramadhan dapat sukses.
4. Dekatkan jarak makan sahur ke saat imsyak dan saat berbuka puasa, ta’jil, minum hangat dan cemilan manis didahulukan.
5. Jangan tidur setelah perut terisi makanan, bila mengantuk tinggikan dada-perut ke posisi setengah         duduk dengan sudut 15-30 derajat.
6. Bila masih mengonsumsi obat, minum sebelum makan utama atau setelah makan utama (sesuai petunjuk dokter).

Puasa sangat bermanfaat dalam proses metabolisme tubuh karena dapat beristirahat sejenak dan tubuh akan melakukan peremajaan sel-sel terutama sel-sel usus, membongkar timbunan lemak, memperbaiki sensitifitas insulin sehingga keseimbangan metabolisme terjaga dengan baik.

Berpuasa selama bulan Ramadhan bagi penderita gangguan pencernaan seperti penyakit usus dan lambung yang sudah stabil pada dasarnya aman serta bermanfaat untuk kesehatan.

MALINI
Pilihan editor : Lembaga Kemahasiswaan dan Iluni UI Bagikan 2.700  paket-Sembako kepada Masyarakat

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.