Ramadan, SD di Kanada Ajarkan Murid Toleransi

Reporter

Ilustrasi anak-anak menunggu berbuka puasa di Jakarta, Selasa 14 April 2020. TEMPO/Subekti.
Ilustrasi anak-anak menunggu berbuka puasa di Jakarta, Selasa 14 April 2020. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta -  SD Louise Arbour French Immersion di utara London, Ontario, Kanada, membuat sebuah klub sekolah baru. Klub itu dinamai klub ramadan yang fokus melayani kebutuhan murid pemeluk Islam di sekolah itu. 

 
Klub ramadan beranggotakan 15 pelajar, yang bertugas membantu memberikan ruang aman bagi murid muslim yang sedang puasa, yakni ruangan dimana mereka tidak akan tergoda oleh murid lain yang membawa bekal makanan untuk makan siang. 
 
 
 
Program ini diawasi oleh Danya Atta, seorang guru kelas 2 SD yang melihat perlunya ruang bagi murid Muslim, khususnya ketika teman-teman sekelas mereka sedang makan. 
 
 
 
"Klub ramadan di bentuk dengan sebuah pertanyaan, bagaimana kami bisa mendukung murid muslim dalam menjalankan ibadah puasa sebulan penuh, khususnya ketika masuk saat waktu makan siang, di mana mereka akan dikelilingi oleh murid lain yang sedang makan. Maka kami mencoba mendukung mereka dengan menghilangkan godaan tersebut," kata Atta. 
 
 
 
Di ruang yang disediakan klub ramadan, disediakan buku-buku dan projek kesenian soal ramadan. Sejumlah murid muslim ada yang memilih bersantai di klub itu atau mengerjakan pekerjaan rumah. Murid non-muslim bisa bertanya apapun soal ramadan pada Atta. 
 
 
 
Puasa ramadan ditujukan bagi umat Muslim untuk memfokuskan pada spiritualitas, bukannya keduniawian seperti makan. Menjalankan ibadah puasa tidaklah mudah, bagi banyak umat Muslim inilah alasan mereka melakukan itu (menaklukkan kesulitan). 
 
 
 
Saat berpuasa, umat Muslim tidak boleh makan dan minum, namun berbuka menjelang magrib. Kegiatan ini mereka lakukan selama 30 hari. 
 
 
 
"Dibutuhkan kedisiplinan. Namun tubuh akan pulih dan kuat," kata Atta. 
 
 
Menurutnya, ada sejumlah keluarga yang memberikan kelonggaran pada anak-anak dengan mengizinkan hanya berpuasa setengah hari. Puasa sehari penuh baru dilakukan ketika si anak siap. 
 
 
 
 
 
 
 

Baca juga: Tak Hanya Ditakuti Atlet Olimpiade Tokyo, Presiden Belarus Juga Atlet Hoki Es

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.