Cara Tetap Nikmat Santap Hidangan Lebaran Tanpa Takut Berat Badan Naik

Reporter

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Saat Hari Raya Idul Fitri tiba, beragam hidangan nikmat pastinya tersaji di meja makan. Mulai dari ketupat, opor ayam, rendang dan lainnya. Hidangan khas Lebaran itu tentu menggugah selera dan biasanya sayang dilewatkan.

Dokter spesialis gizi klinik dr. Juwalita Surapsari, Sp.GK, M.Gizi dari Ikatan Dokter Indonesia mengatakan boleh saja menikmati momen Hari Raya selama dua hari untuk bisa menyantap hidangan khas Lebaran. Namun, konsumsi makanan khas Lebaran yang banyak mengandung lemak itu harus tetap diperhatikan demi menjaga kesehatan. 

Setelah dua hari, Juwalita menyarankan agar kembali kepada pola makan sehat dengan gizi seimbang yang mengandung yang mengandung semua komponen gizi, yaitu karbohidrat kompleks, protein rendah lemak, lemak baik serta sayuran dan buah-buahan. Makan berlebih selama dua hari tidak akan menyebabkan berat badan naik secara drastis.

Perkiraan hitungannya, setengah kilogram jaringan lemak mengandung 3.500 kkal, maka berat badan (dalam hal ini jaringan lemak) akan bertambah 1 kilogram apabila kita kelebihan 7.000 kkal dalam makanan yang dikonsumsi. Maka, jika seseorang biasa mengonsumsi 2.000 kkal sehari, maka ia harus mengonsumsi sekitar 5.500 kkal selama 2 hari agar berat badannya naik 1 kilogram.

"Angka ini tentu saja besar sekali dan sulit tercapai dalam 2 hari tersebut. Oleh sebab itu, nikmatilah makanan di momen Hari Raya hanya pada 2 hari tersebut," kata Juwalita, Rabu, 27 April 2022.

Dokter spesialis gizi klinik yang praktik di RS Pondok Indah ini juga mengingatkan agar jangan meninggalkan olahraga, apalagi tahun ini libur Lebaran yang ditetapkan oleh pemerintah cukup panjang. "Usahakan untuk selalu berolahraga teratur apabila rangkaian acara Hari Raya sudah selesai, misalnya dengan melakukan jogging di sore hari, jalan cepat, bersepeda, atau sekadar berolahraga di rumah dengan mengikuti panduan video," kata Juwalita.

Selain itu, istirahat yang cukup secara teratur agar metabolisme tubuh tetap terjaga. National Sleep Foundation menganjurkan agar orang dewasa tidur setidaknya 7-9 jam dalam semalam.

Saat Ramadan, ritme tubuh mengalami perubahan karena bangun sahur. Maka, kembalikan lagi ritme normal tubuh. "Tidur yang cukup dapat membantu Anda menjaga berat badan yang sudah turun selama Ramadan," kata Juwalita.

Dengan begitu, menurut Juwalita, seseorang tetap dapat merasakan momen Lebaran tanpa harus khawatir dengan kenaikan berat badan. "Dengan demikian, pada dasarnya tidak ada makanan tak sehat. Namun yang tak sehat justru berasal dari gaya hidup sehingga akan percuma bila Anda menerapkan pola makan sehat termasuk konsumsi buah dan sayur setiap hari, bila Anda masih saja menerapkan gaya hidup tak sehat seperti merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol," ujarnya.

Baca juga: Kiat Agar Berat Badan Tak Naik Saat Ramadan