Begini Keistimewaan dan Ciri-ciri Lailatul Qadar

Reporter

Editor

Nurhadi

Warga Palestina melakukan salat di malam Lailatul Qadar selama bulan suci Ramadan, di kompleks Masjid Al-Aqsa, di Kota Tua Yerusalem, 8 Mei 2021. REUTERS/Ammar Awad
Warga Palestina melakukan salat di malam Lailatul Qadar selama bulan suci Ramadan, di kompleks Masjid Al-Aqsa, di Kota Tua Yerusalem, 8 Mei 2021. REUTERS/Ammar Awad

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu keistimewaan bulan Ramadan adalah adanya Lailatul Qadar yang penuh kemuliaan. Cendekiawan Muslim Quraish Shihab dalam kitabnya, Tafsir al-Misbah, mengatakan Lailatul Qadar adalah malam saat Allah menurunkan Al-Quran.

Dilansir dari laman Majelis Ulama Indonesia (MUI), Allah SWT berfirman dalam Al-Quran“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam qadar. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada 1000 bulan. Pada malam itu, turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar.” (Q.S. Al-Qadr: 1-5).

Lailatul Qadar adalah malam penuh kemuliaan yang lebih baik dari 1000 bulan. Allah SWT menjanjikan, umat-Nya yang beribadah bersungguh-sungguh akan diampuni dosa-dosa di masa lalunya, dikabulkan hajatnya, dan mendapatkan pahala yang berlipat ganda.

Keistimewaan itulah yang membuat beberapa orang berupaya mengejar Lailatul Qadar. Nabi Muhammad SAW tidak pernah menjelaskan secara pasti kapan terjadinya Lailatul Qadar. Namun, para ulama berusaha memprediksinya dan memiliki argumen berbeda tentang ini. Dilansir dari baznas.go.id, berikut ciri-ciri Lailatul Qadar:

1. Matahari terbit tidak terlalu panas

Salah satu tanda hadirnya Lailatul Qadar adalah matahari yang terbit tidak terlalu panas dan cenderung meredup. Ini digambarkan dalam hadits:

“... Malam itu adalah malam yang cerah yaitu malam ke-27 (dari bulan TRamadan). Dan tanda-tandanya ialah pada pagi harinya mataharinya terbit berwarna putih tanpa sinar yang menyorot.” (HR. Muslim no. 762).

2. Semilir angin berhembus lembut

Tanda berikutnya adalah hembusan angin yang lembut. Allah SWT memberikan kenikmatan ini supaya hamba-Nya bisa merasakan kesejukan di malam yang penuh rahmat.

3. Malam hari tampak terang

Nabi Muhammad SAW bersabda, saat Lailatul Qadar malam hari terlihat cerah atau terang, tetapi tidak dingin atau tidak panas. Malam Lailatul Qadar juga tidak berawan dan tidak hujan. Tidak nampak pula bintang-bintang di langit.

“... Sesungguhnya tanda Lailatul Qadar adalah malam cerah, terang, seolah-olah ada bulan, malam yang tenang dan tentram, tidak dingin, tidak pula panas. Pada malam itu tidak dihalalkan dilemparnya bintang, sampai pagi harinya. Dan sesungguhnya, tanda Lailatul Qadar adalah matahari di pagi hari terbit dengan indah, tidak bersinar kuat, seperti bulan purnama, dan tidak pula dihalalkan bagi setan untuk keluar bersama matahari pagi itu.” (HR. Ahmad).

AMELIA RAHIMA SARI

Baca juga: 5 Kegiatan Berpahala Besar di Malam Lailatul Qadar