Inilah Keistimewaan 10 Malam Terakhir di Bulan Ramadan

Reporter

Editor

Nurhadi

Ilustrasi salat. ANTARA
Ilustrasi salat. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Sepuluh hari terakhir bulan Ramadan memiliki keutamaan yang lebih besar dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya. Hal itu karena umat Islam mengejar turunnya malam Lailatul Qadar, yaitu malam yang lebih baik dari seribu bulan.

Lailatul Qadar merupakan malam turunnya Al-Quran dari Lauful Mahfudz ke Baitul Izzah. “Dari Aisyah Rasulullah SAW sangat bersungguh-sungguh (beribadah) pada sepuluh hari terakhir (bulan Ramadan), melebihi kesungguhan beribadah di selain malam tersebut.” (HR. Muslim).

Hadis tersebut menunjukkan keutamaan semangat umat Islam beribadah di sepuluh terakhir malam Ramadan. Rasulullah memaksimalkan ketaatannya dalam memanfaatkan waktu di sepuluh hari terakhir Ramadan dengan meningkatkan ibadah, beritikaf, dan mengajak orang-orang di sekitarnya.

Selain hadis tersebut, juga diriwayatkan dari Hadis Al-Bukhari dan Imam Muslim yang berbunyi: “Dahulu Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam apabila telah masuk 10 hari terakhir beliau mengencangkan ikat pinggangnya, menghidupkan malam-malamnya dan membangunkan keluarganya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Maksud dari mengencangkan ikat pinggangnya adalah bersungguh-sungguh beribadah dengan menjauhi istri-istrinya untuk tidak berhubungan badan selama sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan.

Kesungguhan Rasulullah disebabkan oleh beberapa hal. Dilansir dari laman Kementerian Agama RI, berikut adalah sebab Rasulullah lebih meningkatkan ibadahnya di 10 hari terakhir Ramadan:

  • Sepuluh hari terakhir adalah penutup Ramadan yang penuh berkah. Setiap amalan manusia dinilai berdasarkan amalan penutupnya.
  • Sepuluh malam terakhir Ramadan adalah malam-malam yang dicintai dan disukai Rasulullah.
  • Keindahan dan kemuliaan malam Lailatul Qadar untuk beribadah melebihi pahala beribadah sepanjang 1000 bulan.
  • Rasulullah memberikan contoh kepada umatnya agar tidak terlena dalam kesibukan duniawi mempersiapkan kebutuhan hari raya, sehingga melupakan ibadah di di sepuluh hari terakhir.

Melebihi kesungguhan dalam beribadah di selain malam-malam selain sepuluh hari terakhir bisa dilakukan dengan memperpanjang salat malam, memperbanyak sedekah, iktikaf, dan tilawah Al-Quran.

RISMA DAMAYANTI

Baca juga: Inilah 4 Amalan yang Dianjurkan pada 10 Malam Terakhir Bulan Ramadan