Cerita Ramadan Warga Baduy Mualaf di Kampung Landeuh

Reporter

Masyarakat Baduy mualaf yang tinggal di pemukiman Kampung Landeuh Desa Bojong Menteng Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak, Provinsi Banten saat Ramadhan 1443 Hijriah penuh kesederhanaan. ANTARA/HO-Mansur
Masyarakat Baduy mualaf yang tinggal di pemukiman Kampung Landeuh Desa Bojong Menteng Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak, Provinsi Banten saat Ramadhan 1443 Hijriah penuh kesederhanaan. ANTARA/HO-Mansur

TEMPO.CO, Jakarta - Kampung Landeuh di Desa Bojong Menteng Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak Banten merupakan permukiman bagi warga Baduy yang telah memeluk Islam atau mualaf. Di sana, warga setempat bisa melakukan aktivitas keagamaan bersama meski dalam kesederhanaan, termasuk saat Ramadan ini.

"Kita Ramadan tahun ini cukup bersyukur, kendati berbuka puasa dan bersahur dengan makan ala kadarnya," kata Sapinah, 45 tahun, Rabu, 20 April 2022.

Menurut Sapinah, warga Baduy di wilayahnya hidup dalam kondisi kekurangan. Penyebabnya karena tidak adanya lapangan kerja. Demi memenuhi kebutuhan hidup, sejumlah pemuda Baduy memilih pergi ke Jakarta untuk bekerja.

Meski begitu, menurut Sapinah, mereka bersyukur karena masih bisa sahur dan berbuka puasa dengan rezeki yang didapatkan. "Kami bisa berbuka puasa dan sahur sekeluarga, karena bantuan ekonomi dari anak yang bekerja di Jakarta," ujarnya.

Kampung Landeuh yang ditinggali warga Baduy mualaf itu difasilitasi oleh Yayasan At Taubah BSD Tangerang. Yayasan itu membangun 45 rumah dengan 120 jiwa. Mereka tinggal di permukiman itu sudah enam tahun terakhir dengan lahan seluas lima hektare, termasuk pembangunan masjid.

Dayat, warga Kampung Landeuh lainnya menceritakan selama Ramadan, warga setempat biasa berbuka puasa bersama di masjid meski hanya dengan air putih. Mereka juga melakukan kajian bersama untuk memperdalam agama Islam.

Kebanyakan warga Baduy mualaf di sini antara tujuh sampai tiga tahun memeluk agama Islam. "Kami bersama keluarga menjadi mualaf sudah tiga tahun," kata Dayat. 

Masyarakat adat Baduy di Lebak umumnya memegang kepercayaan Sunda Wiwitan. Mereka juga dikenal terdiri dari suku Baduy Luar dan Dalam. Masyarakat adat Baduy dikenal sangat memegang adat istiadat dan tradisi.

Baca juga: Melihat Masjid Bayan Beliq, Tempat Ibadah Masyarakat Adat Wetu Telu