Nuzulul Quran di Bulan Ramadan: Menengok Proses Pencetakan Al Quran

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Ilustrasi orang mengaji / membaca Al Quran. REUTERS
Ilustrasi orang mengaji / membaca Al Quran. REUTERS

Setelah langkah-langkah pemeriksaan tersebut dilewati, percetakan akan mencetak sekitar 5.000 salinan Al Quran dan mengirimkannya kepada para ulama yang terpercaya guna pemeriksaan lebih lanjut dan meminta pendapat mereka.

“Setelah seluruh langkah ini kami lakukan, barulah mesin-mesin pencetak akan memproduksi salinan Al Quran dalam jumlah banyak. Seluruh rangkaian sebelum mencetak salinan Al-Quran tersebut hanya dilakukan satu kali untuk menghasilkan induk salinan,” ujar Saleh.

Dia menambahkan bahwa seluruh pekerja di percetakan tersebut bekerja di bawah sumpah guna menghindari kesalahan yang disengaja dan menjaga proses pencetakan salinan Al-Quran berjalan dengan baik.

Percetakan Al Quran King Fahad memproduksi salinan Al Quran dalam Bahasa Arab dan terjemahannya ke dalam 76 bahasa, seperti Perancis, Urdu, Turki, termasuk Bahasa Indonesia.

“Di sini kami mencetak 12 juta salinan Al-Quran, dan jumlahnya diharapkan terus bertambah hingga 18 juta dalam setahun,” ucap Saleh.

Ia menambahkan percetakan Al-Quran King Fahad telah memproduksi 300 juta salinan Al Quran sejak berdiri 35 tahun yang lalu, dan mendistribusikannya ke berbagai negara di seluruh dunia.

“Sembilan juta salinan Al Quran kami kirimkan secara cuma-cuma dan sembilan juta lainnya dijual,” kata dia selain mencetak dalam bentuk buku, percetakan ini juga membuat salinan Al Quran dalam bentuk digital melalui aplikasi gawai.

IDRIS BOUFAKAR
Baca : Kemenag Moratorium Izin Baru Paud dan Rumah Tahfiz Al Quran