Ikuti Kami di
TEMPO.CO, Jakarta - Dalam rukun Islam dijelaskan salah satu kewajiban yang harus dilaksanakan umat muslim adalah melaksanakan zakat. Salah satu jenis zakat yang wajib dibayarkan ketika bulan Ramadan adalah zakat fitrah. Selain zakat fitrah, ternyata terdapat jenis zakat lain yang wajib dilakukan oleh umat muslim.
Zakat merupakan salah satu kewajiban dalam rukun Islam yang harus dilakukan bagi setiap umat muslim. Melansir dari repository.uinjkt.ac.id, sebagian besar kewajiban zakat dalam Islam dikaitkan dengan kewajiban salat. Hal ini menunjukkan bahwa zakat memiliki kedudukan sama besar dengan kewajiban menjalankan salat.
Zakat ialah membayarkan sejumlah harta tertentu untuk disalurkan kepada yang orang-orang yang berhak menerima, khususnya para fakir miskin. Zakat merupakan sarana kuat untuk membina relasi kuat, baik antara dengan Sang Pencipta maupun antar sesama manusia. Zakat memiliki dua jenis, yaitu zakat fitrah dan zakat maal.
Zakat fitrah
Melansir dari repository.uin-suska.ac.id, zakat fitrah adalah salah satu bentuk zakat jiwa (Zakat Al Nafs), sebuah kewajiban berzakat bagi tiap individu, baik orang dewasa maupun belum dewasa yang dibarengi dengan ibadah puasa. Zakat fitrah dibayarkan dalam bentuk makanan pokok daerah setempat sebesar 2,5 kilogram atau 3,5 liter. Pelaksanaan zakat fitrah selain bentuk penyucian diri bagi orang yang berpuasa juga membantu sesama dengan mencukupi kebutuhan fakir miskin.
Zakat maal
Melansir digilib.uinsby.ac.id, zakat maal atau harta adalah segala sesuatu yang diinginkan oleh manusia untuk dimiliki, dimanfaatkan, dan juga disimpan. Sesuatu inilah yang perlu dikeluarkan zakatnya oleh golongan tertentu. Ketentuan harta yang dibayarkan zakatnya adalah harta yang dimiliki dalam jangka waktu tertentu, dan jumlah minimal tertentu. Akan tetapi, tidak semua harta terkena wajib zakat.
Dikutip dari Buku Panduan Zakat Praktis yang diterbitkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia pada 2013, jenis-jenis harta yang terkena wajib zakat yaitu binatang ternak (kerbau, kambing, sapi, dll), emas dan perak, harta perniagaan (semua yang diperuntukkan untuk diperjual-belikan), hasil laut, hasil pertanian, hasil bumi, dan harta rikaz (harta terpendam atau temuan yang tidak mempunyai pemilik).
NAOMY A. NUGRAHENI
