Hindari Gorengan, Simak 4 Tips Menjalani Puasa Ramadan yang Sehat

Reporter

Ilustrasi Buka Puasa. shutterstock.com
Ilustrasi Buka Puasa. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Selama menjalani puasa Ramadan, seseorang harus menahan lapar dan haus dari matahari terbit hingga terbenam. Itu membawa risiko dehidrasi bagi tubuh.

Selain itu, karena orang yang berpuasa didorong untuk bangun pagi-pagi sekali untuk sahur, ada potensi kurang tidur. Dua hal itu bisa menyebabkan sakit kepala.

“Puasa yang sehat dimungkinkan jika Anda mengonsumsi makanan yang tepat dan dalam jumlah yang tepat,” saran Departemen Diet di Singapore General Hospital (SGH), anggota grup SingHealth, yang dilansir dari Health Xchange pada Selasa, 12 April 2022.

Berikut empat tips menjalani puasa yang sehat:

1. Jangan melewatkan sahur

Sama seperti sarapan, sahur menjadi momentum makan yang penting saat puasa. Melewatkan sahur akan memperpanjang periode puasa karena tubuh perlu mengandalkan makanan sebelumnya untuk memberi semua nutrisi dan energi hingga buka puasa.

Karena jam puasa yang lebih lama, tubuh bisa cenderung merasa dehidrasi dan lelah di siang hari. Selain itu, melewatkan sahur mendorong makan berlebihan saat berbuka puasa yang dapat menyebabkan kenaikan berat badan dengan tidak sehat.

2. Jangan makan berlebihan saat berbuka puasa

Makan berlebihan saat berbuka puasa dapat membahayakan tubuh Anda. Menu buka puasa harus diisi makanan yang seimbang, bergizi dan bukan ajang berlebihan. Konsumsi berlebihan, terutama pada makanan tinggi lemak dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan penambahan berat badan.

3. Hindari makan gorengan, makanan asin, dan makanan tinggi gula

Setelah berpuasa seharian, tak heran jika orang menghadiahi diri dengan hidangan yang banyak, manis bahkan berminyak. Tapi itu bukan hal yang baik karena bisa membuat puasa keesokan harinya lebih sulit. Mengonsumsi makanan berlemak dan manis menyebabkan kelesuan dan kelelahan juga kenaikan berat badan yang tidak sehat.

Sebaiknya batasi juga asupan garam, terutama saat sahur karena dapat meningkatkan rasa haus. Sebagai gantinya, coba memasukkan hidangan dari semua kelompok makanan utama, termasuk buah dan sayuran, nasi dan alternatifnya serta daging dan alternatifnya. Mengonsumsi makanan kaya serat selama Ramadan juga ideal karena dicerna lebih lambat daripada makanan olahan sehingga merasa kenyang lebih lama.

4. Minum air putih sebanyak mungkin

Minum air sebanyak mungkin antara buka puasa dan sahur mengurangi risiko dehidrasi selama puasa Ramadan. Minumlah setidaknya 8 gelas cairan setiap hari sebelum fajar dan setelah matahari terbenam. Cairan untuk tubuh itu termasuk jus, susu, minuman dan sup tetapi air putih adalah pilihan terbaik. Idealnya, kurangi minuman berkafein, seperti kopi, teh dan cola karena ini memiliki efek diuretik dan meningkatkan kehilangan cairan.

Baca juga: 5 Makanan Tradisional yang Selalu Hadir Saat Ramadan, Ada Kicak dan Barongko

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.