Aturan Olahraga selama Puasa Ramadan, Tubuh Bugar dan Massa Otot Terjaga

Reporter

Editor

Mila Novita

Ilustrasi wanita olahraga. Freepik.com/Garetsvisual
Ilustrasi wanita olahraga. Freepik.com/Garetsvisual

TEMPO.CO, Jakarta - Tak ada satu olahraga yang efektif untuk semua orang selama Ramadan. Setiap tubuh bereaksi berbeda terhadap puasa, jadi perhatikan tubuh sendiri. Tetap seimbang sangat penting untuk puasa yang sehat dan bahagia.

Namun, secara umum, ada aturan yang perlu diketahui selama berpuasa untuk menjaga tubuh tetap bugar. Instruktur pribadi Daniel Wells menjelaskan beberapa hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat olahraga selama bulan suci, seperti dikutip Arabnews. 

Batasi latihan kardiovaskular
Batasi latihan kardiovaskular intensitas tinggi maksimal 2-3 kali seminggu jika ingin menjaga massa otot selama Ramadan. Dia juga merekomendasikan untuk melakukan latihan ringan di siang hari, seperti berjalan-jalan, dan latihan intensitas tinggi setelah berbuka puasa.

Jangan khawatir tentang atrofi otot
Jika terus berlatih sekonsisten mungkin, makan protein tinggi, dan diet berkualitas tinggi, massa otot tidak akan hilang banyak, tetapi kemungkinan besar akan ada yang hilang sedikit.

Jalan-jalan di luar
Saat kita berjalan-jalan, jantung kita memompa lebih banyak darah dan oksigen ke organ-organ kita, termasuk otak. Berjalan tidak membutuhkan banyak usaha sehingga mungkin dilakukan saat berpuasa.

Fokus menjaga otot
Jangan memaksakan diri terlalu keras untuk mendapatkan otot karena saat berpuasa hampir tidak mungkin untuk melihat pertumbuhan otot.

Fokuslah untuk menjaga otot dan kesehatan secara keseluruhan dengan olahraga teratur sehingga setelah Ramadan berakhir, tubuh siap kembali ke sesi latihan kekuatan dengan perasaan bugar dan siap.

Jangan abaikan tanda peringatan
Jika mulai merasa pusing atau sakit kepala selama berolahraga, duduklah, istirahat, dan pulihkan diri sebelum mencoba melanjutkan. Jika pusing atau sakit kepala ringan berlanjut, disarankan untuk beristirahat pada hari itu, hidrasi sepenuhnya, dan coba lagi keesokan harinya.

Sesi latihan berat sebelum sahur
Lakukan sesi latihan beban berat di pagi hari sebelum sahur agar dapat mengisi bahan bakar dengan benar setelah berolahraga. Pelatih hanya menyarankan sesi latihan beban berat jika sudah melakukannya secara teratur sebelum Ramadan. Sebab, tekanan mendadak pada tubuh jika baru melakukan latihan ketahanan kemungkinan akan membuat lelah.

Jangan memaksakan diri
Jangan memaksakan diri, bersikap baik pada diri sendiri. Ingatlah bahwa tubuh akan menyesuaikan diri setelah beberapa hari. Puasa menjadi lebih mudah seiring berjalannya waktu. Beberapa hari pertama selalu yang paling sulit, dengan energi rendah dan nafsu makan meningkat, tetapi dengan cepat menjadi normal baru dan tubuh menyesuaikan diri dengan jadwal barunya. Penting juga memiliki perspektif bahwa Ramadan bukanlah diet, dan tetap sehat adalah hal terpenting. Jadi, ini bukan waktu untuk mendapatkan bentuk tubuh yang diinginkan.

Lakukan yoga dan/atau pilates
Sesi latihan berdampak rendah seperti yoga atau pilates dan rutinitas mobilitas sangat ideal untuk Ramadan karena bisa menyeimbangkan pikiran dan tubuh dengan cara yang tidak dapat dilakukan oleh olahraga reguler.

Baca juga: Olahraga 150 Menit Seminggu Bisa Memperpanjang Umur, Menurut Ahli

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.