Sigapnya Panitia Takjil Masjid Nabawi Siapkan Makanan untuk 1 Juta Orang

Reporter

Suasana Masjid Nabawi di Kota Madinah, Arab Saudi. Dikutip dari berita Arabnews.com, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menetapkan Kota Madinah sebagai salah satu kota tersehat di dunia. Shutterstock
Suasana Masjid Nabawi di Kota Madinah, Arab Saudi. Dikutip dari berita Arabnews.com, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menetapkan Kota Madinah sebagai salah satu kota tersehat di dunia. Shutterstock

TEMPO.CO, JakartaMasjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi, menyediakan berbagai jenis sajian buka puasa untuk sekitar satu juta umat Islam yang berpuasa. Jemaah yang ada di sana diminta menghabiskan makanannya 10 menit sebelum melaksanakan Salat Magrib berjemaah.

"Seluruh jamaah makan dengan serentak. Kurang lebih 10 menit, makan harus selesai. Hari ini azan maghrib jam 18.39 waktu Arab Saudi, buka puasa dimulai, dan pesta harus usai 10 menit berikutnya, 18.49," kata Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Asrorun Niam Sholeh yang berada di Madinah Arab Saudi, menceritakan pengalamannya berbuka di Masjid Nabawi, dikutip dari Antara, Senin, 4 April 2022

Di sore hari jelang buka puasa, kata Asrorun, panitia Ifthar Shaim di Masjid Nabawi menyiapkan sajian buka puasa untuk kurang lebih satu juta Muslim dalam waktu yang sangat singkat. Dimulai setengah jam usai Salat Ashar berjamaah, tim menjalankan tugasnya dengan sigap.

Di antaranya menggelar sufrah, plastik tempat alas makan yang dihampar di atas karpet Masjid Nabawi yang multifungsi, untuk tempat makan, pelindung karpet dari noda sisa makanan, sekaligus tempat sampah bungkus dan sisa makanan.

Tim Ifthar Shaim ini ada yang berasal dari para relawan, dari mahasiswa, dan bahkan ada yang pelajar SMA dan SMP. "Saya sempat berbincang sekilas dengan relawan yang awalnya saya kira mahasiswa, namun dari hasil diskusi diketahui kalau dia pelajar SMP di sebuah madrasah di Kota Madinah," kata Asrorun.

Saat maghrib tiba dan muadzin mengumandangkan adzan, seluruh umat Islam yang hadir berbuka puasa bersama.

Menu yang disediakan pengurus Masjid Nabawi beragam, mulai dari kurma sukari sebanyak tujuh butir, yoghurt segar (zabadi) plus dukkah madini (bumbu untuk dicampurkan ke zabadi), satu roti gandum, dan sebotol air zamzam. Beberapa orang juga membagikan teh dan kopi.

Usai berbuka puasa, dalam waktu sekejap, tim Ifthar Shaim kembali menjalankan tugas, dengan dibantu tim kebersihan masjid, mengangkat hidangan yang telah disantap, beserta plastik sufrah serta mengangkut ke plastik besar untuk dibuang. Dalam waktu tidak lebih tiga menit, masjid kembali bersih selanjutnya pukul 18.54 ikamah dikumandangkan untuk melaksanakan Salat Magrib berjemaah.

"Tapi yang perlu diingat, kalau mau buka bersama di dalam masjid, masuklah lebih awal, karena jika kapasitas sudah penuh anda akan ditolak masuk. Demikian juga saat hendak ikut Salat Tarawih di dalam masjid. Jika terlambat masuk, anda harus bersiap salat di halaman masjid," ujarnya.

Di antara asar dan magrib, ada beberapa majlis taklim yang dilaksanakan di dalam Masjid Nabawi. Ada ulama yang menyampaikan materi pengajaran keagamaan dalam bahasa Arab, diikuti oleh para jemaah yang berkenan ikut pengajian.

Baca juga: Ribuan Muslim Amerika Hadiri Salat Tarawih Perdana di Times Square New York