Asal-usul Imsak Saat Ramadan

Reporter

Editor

Bram Setiawan

Ilustrasi Sahur. shutterstock.com
Ilustrasi Sahur. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Sebelum menjalankan puasa Ramadan, umat Islam dianjurkan melakukan sahur. Supaya tidak melewati batas waktu sahur dibuat jadwal imsak yang jaraknya 10 menit sebelum azan subuh.

Jadwal imsakiah terus mengalami perkembangan hingga menjadi suatu kebutuhan penting saat Ramadan tiba, terutama di Indonesia.

Bagaimana asal-usul imsak?

Imsak agaknya kerap dianggap batas akhir waktu sahur, sehingga dilarang  makan dan minum. Mengutip NU Online, menurut Syekh Bakri Syatha, masa imsak masih diperbolehkan melanjutkan bersantap hidangan sahur. Waktu imsak dibuat para ulama untuk kehati-hatian.

“Imsak itu seperti lampu warna kuning. Itu peringatan akan berakhir waktunya sahur. Tapi bukan berarti bahwa saat imsak mutlak diharamkan makan minum,” kata Peneliti di Aswaja NU Center PWNU Jatim, Yusuf Suharto.

Imsak telah dikenal sejak zaman Nabi Muhammad, meskipun tidak resmi nama khusus. Itu merujuk hadis yang riwayat Al-Bukhari, Muslim, al-Tirmidzi, Nasa’i, Ibnu Majah dan Ahmad melalui Anas bin Malik dari Zaid bin Tsabit: Sahabat Zaid bin Tsabit radiallah.

“Dahulu kami bersahur bersama Nabi Muhammad kemudian beberapa saat beliau salat subuh.” Anas bin Malik bertanya, “Berapa jeda waktu antara azan dengan sahur?” “Kira-kira rentang waktu membaca 50 ayat,” jawab Zaid bin Tsabit.

Sejumlah ulama menyimpulkan, 50 ayat itu perkiraan sepuluh menit. “Karena itulah imsak adalah sepuluh menit sebelum subuh,” ungkap Yusuf Suharto.

Imsak di Mesir

Mengutip Al Arabiya, kata imsak pertama kali diperkenalkan di Mesir pada Ramadan 1262 Hijriah atau September 1846 Masehi. Jadwal Imsakiah pertama kali dicetak di media bernama Bulaq dan dinamai sebagai Imsakiyah Wali Al-Nu’man

Jadwal imsakiah itu dicetak di kertas berwarna kuning berukuran 27 sentimeter kali 17 sentimeter. Jadwal imsakiah itu juga memberikan informasi waktu salat dan puasa setiap hari menurut kalender Arab.

Pada rentang 1920 hingga 1940, jadwal imsakiah Ramadan juga dijadikan sebagai media iklan. Pada Ramadan 1929, percetakan Patung Renaisans Mesir milik Mahmoud Khalil Ibrahim memanfaatkan jadwal imsakiah untuk beriklan. Tahun yang sama, jadwal imsak dicetak sebagai suatu pengumuman resmi dalam bentuk buku yang sangat rapi.

Pengusaha Yahudi bernama Daoud Adas juga menggunakan jadwal imsak untuk dekorasi di toko-tokonya saat Ramadan.

Pada 1937, jadwal imsakiah dibuat variatif tak hanya waktu imsak. Jadwal imsakiah memberikan informasi puasa dan zakat fitrah, juga ayat-ayat Al-Qur'an, doa, bacaan pagi dan sore. Jadwal imsakiah itu dibagikan kepada orang-orang yang lalu-lalang berjalan.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Baca: Makna Imsak, Pengingat Sebelum Batas Akhir Sahur Menjelang Waktu Subuh

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu