Tradisi Arebbe atau Ater-Ater, Tradisi Sambut Bulan Ramadan di Madura

Reporter

Tradisi Arebe atau Ater-ater di Madura. ANTARA
Tradisi Arebe atau Ater-ater di Madura. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Bagi umat Islam, bulan Ramadan merupakan salah satu bulan istimewa. Tak mengherankan terdapat beragam tradisi untuk menyambutnya. Tak terkecuali bagi masyarakat Madura, yang memiliki tradisi arebbe atau yang juga disebut sebagai ater-ater. Tradisi arebbe sangat disambut meriah dan antusiasme tinggi oleh masyarakat Madura ditandai dengan adanya kegiatan membagikan makanan. 

Tradisi arebbe merupakan tradisi masyarakat Madura dalam menyambut bulan puasa. dengan  bersedekah di bulan Rebbe atau Syaban. Tradisi ini diisi dengan kegiatan saling mengantarkan makanan kepada kerabat atau tetangga terdekat. Makanan yang dibagikan ini disebut sebagai ‘Rebbe’ yang bisa berupa hasil pertanian atau buah-buahan. Mkanan yang dibagikan tidak harus selalu mewah. 

Pengantar dan penerima akan saling meminta maaf setelah menerima seserahan makanan tersebut. Tradisi ini dilakukan oleh seluruh elemen masyarakat. Tak mengherankan, tradisi ini terkesan seperti tukar-menukar makanan antar warga di suatu kampung atau desa.

Selain itu, pembagian makanan dalam tradisi arebbe juga bisa dilakukan di masjid atau musola untuk dimakan bersama-sama oleh para jamaahnya. Melansir dari Jurnal Al-Bayan edisi 2018,  tradisi ini memiliki makna mendalam akan berbuat kebaikan (bersedekah) kepada sesama sebanyak mungkin di bulan Ramadan. Selain itu, tradisi arebbe mengajarkan tentang keutamaan bulan Syaban, berhubungan baik dengan tetangga, dan menyemarakkan masjid.

Di bulan suci Ramadan, tradisi mengantar makanan ini dilaksanakan mulai pada malam pertama puasa dan pertengahan bulan Ramadan. Apabila dilakukan di hari pertama bulan puasa, merupakan bentuk menyambut atas datangnya bulan penuh berkah sekaligus mengharapkan pengampunan dari Sang Pencipta.

Sementara itu, bila dilaksanakan pada pertengahan puasa, tradisi arebbe merupakan wujud mendapatkan berkah di malam Lailatul-Qadar. Umumnya, tradisi arebbe di tengah bulan puasa dilakukan mulai tanggal 17 Ramadan hingga menjelang hari Raya Idul Fitri.

Tradisi arebbe juga bisa berlangsung setelah bulan Ramadan, tepatnya pada hari raya Idul Fitri. Pelaksanaan tradisi arebbe di hari Raya Idul Fitri merupakan wujud rasa syukur atas pelaksanaan ibadah puasa selama satu bulan penuh.

NAOMY A. NUGRAHENI 

Baca: 4 Tradisi Masyarakat Jawa Sebelum Memasuki Puasa Ramadan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.