Tips Produktif Menulis saat Berpuasa ala Novelis Raiy Ichwana

Reporter

Novelis Raiy Ichwana. Foto: Instagram/raiy_ichwana
Novelis Raiy Ichwana. Foto: Instagram/raiy_ichwana

TEMPO.CO, Jakarta - Menahan lapar dan haus seharian membuat banyak orang menghabiskan waktu dengan tidur atau bermalas-malasan selama Ramadan. Tak sedikit pula yang produktifitasnya menurun dengan dalih sedang berpuasa sehingga mengurangi aktivitasnya, termasuk menulis.

Novelis Raiy Ichwana mengatakan ada banyak cara untuk tetap aktif menulis meski sedang berpuasa Ramadan. Ia pun membagikan tips bagaimana dirinya tetap produktif kendati harus menahan lapar dan haus.

Menurut Raiy, sebagai penulis dirinya tetap memikirkan ide dan mencari inspirasi untuk bahan tulisan selama Ramadan. Biasanya dia memanfaatkan momen-momen menunggu buka puasa atau untuk memunculkan ide kreatif

Jika orang lain ngabuburit atau menunggu waktu berbuka puasa dengan berkeliling kompleks, berolahraga, atau kegiatan lainnya, Raiy memilih untuk mencari ide. “Biasanya saya jadikan kesempatan buat baca buku-buku yang belum sempat saya selesaikan atau nonton film, series, atau animasi yang kepingin nonton tapi belum sempat,” kata penulis novel Senggang itu, Ahad, 3 April 2022.

Selain itu, kata Raiy, jangan lupa meluangkan waktu untuk mencatat apa yang dirasakan atau dialami ke dalam jurnal agar tetap produktif. Alasannya dari situ lah ide-ide dan berbagai inspirasi segar datang.

Pengarang novel Jalan Buat Napas ini bercerita jika dirinya kerap mendapat ide dari cara yang tidak terduga justru saat Ramadan. “Biasanya karena apa? Karena di saat ngabuburit itu juga saya jadi punya waktu buat bengong, tapi masih tetap sadar, ya. Dari bengong itulah tiba-tiba suka datang ide-ide ajaib,” katanya.

Yang tidak kalah penting, menurut Raiy, harus lebih cerdas dalam manajemen waktu. Ia biasa menulis pukul 04.00-06.00 dan pukul 21.30-23.00 selama Ramadan jika ada proyek buku yang harus dituntaskan. “Kalau weekend itu di jam 10.00-15.00,” katanya.

Dengan pembagian waktu itu, kata Raiy, dirinya bisa tetap produktif menulis selama Ramadan dan tidak pernah mengalami proyek bukunya molor dari target atau terbengkalai.

Baca juga: Mengajarkan Anak-anak Puasa Ramadan, Bagaimana Caranya?