Puasa Ramadan bagi Lansia, Apa Saja yang Perlu Diperhatikan?

Reporter

Ilustrasi Buka Puasa. shutterstock.com
Ilustrasi Buka Puasa. shutterstock.com

TEMPO.CO, JakartaRamadan dianggap sebagai bulan suci dan menjadi kewajiban bagi umat Islam menjalankan puasa. Puasa dapat memberikan berbagai manfaat bagi kesehatan, termasuk untuk lansia. Mengutip kanal Harvard Health, manfaat yang dirasakan ketika seseorang menjalani puasa adalah mampu menurunkan kadar gula darah. Hal itu karena tubuh menggunakan cadangan lemak untuk sumber energi pada saat puasa.

Namun, bagi beberapa kategori usia dan kerentanan tertentu, puasa Ramadan menjadi tantangan tersendiri. Seperti misalnya bagi mereka yang lansia. Sehingga, perlu persiapan untuk memulai melaksanakan puasa Ramadan. Hal itu karena fisik lansia berbeda dengan fisik orang yang lebih muda. Berikut adalah persiapan yang bisa dilakukan oleh lansia untuk melakukan puasa menurut Raffles Medical Group.

  1. Persiapkan Fasilitas Penunjang saat Malam Hari

Orang yang berusia lanjut akan memiliki jadwal tidur yang berbeda selama Ramadan. Aktivitas malam sering dihabiskan untuk salat tarawih maupun tahajud. Konsumsi makanan saat malam hari pasca waktu berbuka tiba membuat para lansia lebih sering ke kamar mandi. Kondisi tersebut cukup mengkhawatirkan.

Terlebih, kondisi mengantuk akan membuat risiko lansia terjatuh lebih rawan. Sehingga, persiapkan fasilitas yang memadai seperti lampu kamar mandi, dan lain-lain untuk tetap aman saat digunakan saat malam hari.

  1. Mengonsumsi Beberapa Jenis Makanan dan Minuman Bernutrisi

Waktu berbuka puasa dan sahur adalah saat yanag tepat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi lansia yang menjalankan puasa. Beberapa hal yang penting untuk diperhatikan terkait makanan dan minuman yang dikonsumsi adalah sebagai berikut:

  • Berbuka puasa dengan banyak asupan air putih dan kurma
  • Makan karbohidrat kompleks dari biji-bijian, buah, dan sayuran
  • Mengonsumsi makanan yang mengandung protein tanpa lemak
  • Membatasi asupan lemak dan konsumsi gula
  • Hindari makanan yang dijual di luar (pedagang kaki lima, lapak, dan sebagainya)

Sementara itu beberapa resep menu makanan sehat dan lauk untuk dimakan saat berbuka puasa dan sahur antara lain:

  • Bubur gandum dengan campuran ayam dan brokoli
  • Lumpia kukus isi udang, lobak, dan tauge
  • Ikan bakar saus asam
  • Tempe bakar dan sambal dengan nasi merah
  • Sup bayam dan jamur
  • Salad hijau segar seperti mentimun, tomat, dan saus lemon.
  1. Memantau Riwayat Penyakit dan Pantangannya

Orang yang berusia lanjut akan lebih aman menjalankan puasa jika dimulai dengan persiapan yang memadai dan pemantauan dari dokter. Lansia yang memiliki riwayat penyakit diabetes perlu lebih berhati-hati saat berpuasa. Hal itu karena mereka lebih sensitif terhadap perubahan kadar air dan gula darah saat berpuasa. Para lansia dengan penyakit diabetes harus menjalankan pemantauan kadar gula darah mandiri. Pemantauan kadar gula darah secara mandiri bisa dilakukan dengan cara tes tusuk kulit dan glukometer. Mereka bisa melakukannya pada beberapa waktu berikut:

  • Sebelum dan sesudah sahur
  • Sebelum dan sesudah buka puasa
  • Pasa tengah hari
  • Kapan saja saat merasa tidak enak badan dengan disertai gejala gula tinggi atau rendah

Tips lain bagi orang lansia yang menjalankan puasa Ramadan dengan aman adalah menunda waktu sahur dan segera berbuka setelah waktu buka puasa tiba. Mereka harus memilih karbohidrat kompleks, seperti nasi merah atau pasta, mengkonsumsi lebih banyak sayuran dan menghindari minuman manis dan makanan penutup.

RISMA DAMAYANTI 

Baca: Sedikitnya 5 Hikmah Puasa Ramadan, Tinjauan Ibadah hingga Kesehatan Lahir Batin

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.