Begini Penentuan 1 Ramadan Negara-negara Islam di Timur Tengah

Reporter

Editor

Nurhadi

Tim Hisab Rukyat Kantor Wilayah (Kanwil) Agama Provinsi DKI Jakarta memantau hilal awal Ramadhan 1441 H di atap Gedung Kanwil Agama DKI Jakarta, Jatinegara, Jakarta, Kamis, 23 April 2020. Pemerintah menetapkan awal puasa atau 1 Ramadhan 1441 Hijriah jatuh pada Jumat, 24 April 2020 berdasarkan sidang Isbat. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Tim Hisab Rukyat Kantor Wilayah (Kanwil) Agama Provinsi DKI Jakarta memantau hilal awal Ramadhan 1441 H di atap Gedung Kanwil Agama DKI Jakarta, Jatinegara, Jakarta, Kamis, 23 April 2020. Pemerintah menetapkan awal puasa atau 1 Ramadhan 1441 Hijriah jatuh pada Jumat, 24 April 2020 berdasarkan sidang Isbat. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Di Indonesia, penentuan awal Ramadan menggunakan dua metode, yaitu rukyatul hilal dan hisab. Lalu, bagaimana penentuan 1 Ramadan di negara-negara Islam di Timur Tengah?

Mengutip dari Aljazeera, untuk menetapkan 1 Ramadan, Arab Saudi dan negara-negara mayoritas Muslim lainnya di Timur Tengah mengandalkan kesaksian para pengamat hilal. Penetapatan 1 Ramadan ditentukan oleh penampakan hilal atau bulan sabit pertama.

Bahrain, Mesir, Kuwait, Oman, Qatar, dan Uni Emirat Arab diperkirakan akan mengikuti keputusan Arab Saudi. Sementara Indonesia, Lebanon, Maroko, dan Suriah menggunakan pengamatan independen.

Pengamatan hilal dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu melalui teleskop dan teropong, menggunakan astronomi, atau melihat dengan mata telanjang.

Namun, anggota Dewan Ulama Senior Arab Saudi, Sheikh Abdullah bin Sulaiman Al-Manea, mengatakan, membuktikan awal Ramadan tidak terbatas pada penampakan bulan sabit. Ada cara dan sarana lain untuk menentukan hari pertama bulan ini, termasuk astronomi.

“Astronomi, pada kenyataannya, lebih akurat dan lebih meyakinkan daripada penampakan bulan, yang hanya hipotetis sementara astronomi adalah konklusif dan definitif,” kata dia dikutip dari Arab News.

Abdullah mengatakan, kesaksian seorang pengamat bulan tidak boleh diterima jika bertentangan dengan pendapat para astronom. Karena itu, hasil pengamatan astronomi harus diperhitungkan sebab merupakan sarana yang terbukti untuk mengkonfirmasi bulan sabit pertama.

Metode pengamatan hilal berlangsung selama kemunculan bulan sabit, yaitu saat bulan itu tepat sejajar dengan matahari dan Bumi. Setelah menyelesaikan siklus penuh mengelilingi bumi dan memulai siklus baru, bulan sabit pertama akan terlihat sebelum matahari terbenam pertama bulan tersebut.

Saat matahari menghilang di bawah cakrawala, bulan sabit akan terlihat di tempat matahari terbenam. Bulan sabit ini biasanya tetap terlihat di langit setidaknya selama 30 menit setelah matahari terbenam.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Baca juga: Digelar Tiap Tahun, Begini Sejarah Pelaksanaan Sidang Isbat