Sidang Isbat Penentuan 1 Ramadan Digelar Hari Ini

Reporter

Editor

Amirullah

Petugas Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama Sulawesi Utara mengamati hilal di Manado, Sulawesi Utara, Kamis, 23 April 2020. Hasil pemantauan hilal 1 Ramadan 1441 H tidak tampak dari Manado karena terhalang cuaca yang berawan. ANTARA/Adwit B Pramono
Petugas Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama Sulawesi Utara mengamati hilal di Manado, Sulawesi Utara, Kamis, 23 April 2020. Hasil pemantauan hilal 1 Ramadan 1441 H tidak tampak dari Manado karena terhalang cuaca yang berawan. ANTARA/Adwit B Pramono

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Agama akan menggelar Sidang Isbat untuk menentukan awal 1 Ramadan 1443 Hijriah pada 1 April 2022. Sidang ini akan menentukan hari pertama puasa untuk masyarakat Muslim di Indonesia.

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag, Adib mengatakan sidang isbat akan mempertimbangkan informasi awal berdasarkan perhitungan astronomis atau hisab dan hasil konfirmasi lapangan melalui mekanisme pemantauan atau rukyatul hilal.

Adib mengatakan masih menunggu rukyatul hilal yang digelar di 101 lokasi di Indonesia. “Hasil rukyatul hilal selanjutnya menjadi bahan pertimbangan dalam sidang isbat,” kata Adib, 25 Maret 2022.

Sidang Isbat yang digelar di kantor Kementerian Agama akan dilakukan secara daring dan luring. Sidang isbat akan dihadiri sejumlah Duta Besar negara sahabat, perwakilan anggota DPR, Mahkamah Agung, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, dan sejumlah pakar.

Kementerian Agama tahun ini mulai menggunakan kriteria baru penentuan awal bulan Hijriah. Kriteria itu mengacu pada hasil kesepakatan Menteri Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura atau MABIMS.

Selama ini, kriteria hilal yang dipegang oleh Kemenag adalah ketinggian 2 derajat, elongasi 3 derajat dan umur bulan 8 jam. MABIMS sepakat untuk mengubah kriteria tersebut menjadi ketinggian hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.

ANTARA