Beragam Tradisi Menjemput Bulan Ramadan di Sebagian Sumatera

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Sejumlah warga berziarah ke makam keluarga mereka, di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tunggul Hitam, Padang, Sumatera Barat, Kamis, 2 Mei 2019. Warga sengaja meluangkan waktu dan pulang kampung untuk berziarah sekaligus membersihkan kuburan keluarga mereka sebagai tradisi menjelang memasuki bulan Ramadan. ANTARA/Iggoy el Fitra
Sejumlah warga berziarah ke makam keluarga mereka, di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tunggul Hitam, Padang, Sumatera Barat, Kamis, 2 Mei 2019. Warga sengaja meluangkan waktu dan pulang kampung untuk berziarah sekaligus membersihkan kuburan keluarga mereka sebagai tradisi menjelang memasuki bulan Ramadan. ANTARA/Iggoy el Fitra
 

3. Malamang

Tradisi ini bukan untuk kepentingan pribadi, melainkan sebagai bagian dari kebiasaan masyarakat yang dilakukan secara bersama oleh sekelompok atau kerabat.

Tujuannya untuk sarana berkumpul dan mempererat tali silaturahmi menunggu datangnya bulan Ramadhan.

Lemang terbuat dari penggabungan antara beras ketan putih dan santan yang dimasukkan ke dalam bambu yang dijadikan sebagai simbol saat diselenggarakannya peringatan Maulid Nabi.

Cara memasaknya adalah dengan mendirikan batang bambu lemang di atas tungku khusus pembakaran. 

4. Marandang

Memasang rendang atau marandang juga menjadi tradisi rutin bagi masyarakat Sumbar dalam menyambut Ramadan.

Rendang merupakan masakan yang mengandung bumbu rempah yang kaya. Selain bahan dasar daging, rendang menggunakan santan kelapa dan campuran dari berbagai bumbu khas yang dihaluskan.

Di antaranya cabai, serai, lengkuas, kunyit, jahe, bawang putih, bawang merah dan aneka bumbu lainnya yang biasanya disebut sebagai pemasak.

Keunikan rendang adalah penggunaan bumbu-bumbu alami, yang bersifat antiseptik dan membunuh bakteri patogen sehingga bersifat sebagai bahan pengawet alami. Bawang putih, bawang merah, jahe, dan lengkuas diketahui memiliki aktivitas antimikroba yang kuat.

Tidak mengherankan jika rendang dapat disimpan satu minggu hingga empat minggu. 

5. Manjalang Mintuo

Manjalang mintuo merupakan tradisi silatuhrami dengan mengantarkan lamang dan kue ke rumah mertua bagi perempuan yang baru memasuki jenjang pernikahan.

Tradisi manjalang mintuo biasanya dilakukan beberapa hari menjelang Ramadan. 

6. Balimau

Balimau merupakan tradisi mandi menggunakan jeruk nipis yang berkembang di kalangan masyarakat Minangkabau. Tradisi ini biasanya dilakukan pada kawasan tertentu yang memiliki aliran sungai dan tempat pemandian.

Latar belakang dari balimau adalah membersihkan diri secara lahir dan batin sebelum memasuki bulan Ramadan, sesuai dengan ajaran agama Islam, yaitu menyucikan diri sebelum menjalankan ibadah puasa. Secara lahir, menyucikan diri adalah mandi yang bersih.

IDRIS BOUFAKAR

Baca juga: Siap-siap Sedia 7 Minuman Manis Khas Ramadan