Berbeda dengan Muhammadiyah, Begini Prediksi 1 Ramadan Versi BRIN

Reporter

Editor

Nurhadi

Petugas mengamati posisi hilal menggunakan teropong saat Rukyatul Hilal di Pantai Jerman, Kuta, Bali, Selasa, 21 Juli 2020. Hilal di pantai tersebut tidak terlihat karena kondisi cuaca mendung. ANTARA/Fikri Yusuf
Petugas mengamati posisi hilal menggunakan teropong saat Rukyatul Hilal di Pantai Jerman, Kuta, Bali, Selasa, 21 Juli 2020. Hilal di pantai tersebut tidak terlihat karena kondisi cuaca mendung. ANTARA/Fikri Yusuf

TEMPO.CO, Jakarta - Muhammadiyah telah mengumumkan 1 Ramadan 1443 Hijriah jatuh pada 2 April 2022. Keputusan tersebut didasarkan pada penentuan awal Ramadhan dengan kriteria wujudul hilal. Sementara Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memprediksi awal Ramadan tahun ini jatuh pada 3 April 2022.

Dikutip dari laman Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Profesor Riset Bidang Astronomi dan Astrofisika Pusat Riset Antariksa BRIN, Thomas Djamaluddin, mengatakan ketinggian hilal pada 1 April hanya sedikit di atas 2 derajat. Dengan begitu, dia menyimpulkan hilal tidak mungkin terlihat di wilayah Indonesia pada 1 April mendatang.

Tahun ini Kementerian Agama Republik Indonesia telah menggunakan kriteria MABIMS atau Menteri-menteri Agama Brunai Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura. Berdasarkan kriteria ini, hilal ditentukan dengan ketinggian bulan minimal 3 derajat dan elongasi minimal 6,4 derajat. “Kementerian Agama mengadopsi kriteria baru MABIMS,” kata Thomas, Senin, 21 Maret 2022.

Sementara penetapan 1 Ramadan versi Muhammadiyah, menurut Thomas, didasarkan pada pertimbangan hilal sudah berada di atas ufuk pada 1 April. Thomas menegaskan, wilayah Indonesia umumnya menetapkan tinggi hilal kurang dari dua derajat. Artinya, rukyatul hilal (pengamatan hilal) pada saat Magrib 1 April berpotensi tidak terlihat.

Jika pun ada yang melaporkan menyaksikan, menurut Thomas, itu sangat meragukan sehingga berpotensi ditolak saat sidang isbat. Jika hilal tak terlihat pada 1 April, maka jumlah hari pada bulan Syaban tahun ini digenapkan menjadi 30 hari. Sehingga berdasarkan rukyat, 1 Ramadhan 1443 kemungkinan besar jatuh pada 3 April 2022.

Pada Takwim Standar (kalender Islam rujukan) oleh Kementerian Agama memang tercantum 1 Ramadan 1443 adalah 2 April 2022. Penentuan Takwim Standar tersebut berdasarkan ketinggian bulan di Pelabuhan Ratu sedikit di atas 2 derajat. Dengan menggunakan kriteria lama, kondisi ini memang telah dianggap masuk tanggal baru.

Tetapi, dengan perhitungan yang lebih akurat, misalnya dari Accurate Times, di kawasan barat Indonesia tinggi bulan pada 1 April 2021 umumnya di bawah 2 derajat. Menurut LAPAN, data hisab atau perhitungan astronomi di Surabaya, Jakarta, dan Medan menunjukkan tinggi bulan (Topographic Moon Altitude) kurang dari 2 derajat pada 1 April.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Baca juga: Kapan Awal Puasa Ramadan 2022? Ini Prediksinya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.