Adab Makan yang Dianjurkan Rasulullah, Berikut Doa sebagai Bentuk Syukur

Reporter

ilustrasi makanan nusantara (pixabay.com)
ilustrasi makanan nusantara (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Rasulullah Muhammad SAW mengajarkan berbagai adab dalam segala sisi kehidupan manusia. Segala adab kehidupan umatnya mengacu pada hadis-hadis yang disampaikan, mulai dari perkataan, perbuatan dan tata berprilaku beliau. Jika dilakukan akan menjadi sunnah, dan ada ganjaran pahala.

Salah satu adab yang diajarkan Rasul adalah adab makan, berikut adalah adab makan yang diajarkan sang Rasul:

Pertama, konsumsilah makanan yang halal, bukan hanya bentuk makanannya tapi juga cara mendapatkannya. Pasalnya jika mengonsumsi makanan haram, akan banyak mudharatnya, terutama kesehatan. Kewajiban mengonsumsi makanan halal terdapat pada surat Al-Maidah ayat 88.

Kemudian membersihkan tangan dengan mencuci kedua tangan, walaupun menggunakan sendok. Sebelum memakan apapun, pastikan tangan dalam kondisi steril, apalagi di masa pandemi seperti saat ini.

Selanjutnya membaca do’a sebelum makan. Ucapan syukur atas nikmat dan berkah makanan di hadapan mata. Selain itu, manfaat berdo’a sebelum makan juga melindungi dari sifat serakah dan dimudahkan rezekinya.

Anjuran berdoa sebelum makan disampaikan Nabi dalam hadisnya yang artinya: "Apabila salah seorang di antara kalian makan, hendaklah ia membaca ‘Bismillah' (dengan menyebut nama Allah). Jika ia lupa membacanya sebelum makan maka ucapkanlah ‘Bismillaahi fii awwalihi wa aakhirihi." (HR. At-Tirmidzi).

Adab selanjutnya adalah menggunakan tangan kanan, jika mampu. Sebab setan suka menggunakan tangan kiri. Seperti yang disebutkan Nabi dalam hadisnya, "Jika seseorang dari kalian makan maka makanlah dengan tangan kanannya dan jika minum maka minumlah dengan tangan kanannya. Karena setan makan dan minum dengan tangan kirinya." (HR. Muslim).

Hal yang perlu ditanamkan dalam hati adalah mensyukuri nikmat Allah Subhanahuwata’ala. Bentuk syukur tersebut tidak berarti mencela makanan. Sebab jika mencela makanan berarti tidak menghormati rezeki, dan kufur.

Kemudian menyegerakan makan hidangan yang telah disiapkan. Bahkan jika disinggungkan dengan kasus menunaikan salat, saat azan berkumandang jika makanan telah terhidang, tap makanan terdahulu kemudian menunaikan salat.

Bukan tanpa dasar, hal ini ditegaskan Nabi dalam sabdanya yang berbunyi, "Jika makan malam sudah disajikan dan Iqamah salat dikumandangkan, maka dahulukanlah makan malam." (HR. Bukhari).

Adab makan lainnya adalah tidak mubazir, tidak membuang-buang makanan. Atau tidak menyiakan makanan maupun minuman. Sebagaimana firman Allah dalam Alquran surat Al-A'raf ayat 31, yang artinya, "Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan."

Terakhir membaca doa sesudah makan. Sebagai bentuk syukur atas makanan yang telah disantap. Dengan lafaz, "Alhamdu lillaahil ladzii ath'amanaa wa saqoonaa wa ja'alnaa muslimiin." Yang artinya: "Segala puji bagi Allah Ta'ala yang telah memberikan makanan dan minuman ini serta jadikan kami sebagai orang-orang islam."

RAUDATUL AADWIYAH NASUTION

Baca: Adab Makan dan Minum Sesuai Anjuran Rasulullah SAW