Ikuti Kami di
TEMPO.CO, Jakarta - Hukum puasa pada bulan Dzulhijjah adalah sunnah. Puasa Dzulhijjah dikerjakan pada tanggal 1 hingga 7 dibulan Dzuhijjah yang dimulai pada tanggal 11 sampai dengan 17 julli.
Selain puasa Dzulhijjah pada tanggal 8 dan 9 akan dilaksanakan puasa Tarwiyah dan Arafah. Puasa tarwiyah juga termasuk kedalam puasa sunnah. Tarwiyah memiliki keutamaan dapat menghapus dosa setahun sedangkan arafah dapat menghapus dosa dua tahun.
Pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah, Allah SWT telah memberikan keistimewaan dihari-hari itu yang disebut dengan Al Ayyam Al Maklumat atau hari-hari yang telah diketahui. Menurut imam Syafi'i di hari ke 10 Dzulhijjah merupakan hari terakhir dari hari-hari istimewa tersebut.
Oleh karena itu, puasa dilaksanakan mulai dari tanggal 1 hingga 7 dan berlanjut dengan puasa Tarwiyah dan Arafah yang dilaksanakan pada 8 dan 9 Dzulhijah, sedangkan 1 hari terakhir merupakan hari ke 10 yang telah masuk hari raya Idul Adha dan tidak lagi diperbolehkan untuk berpuasa.
Selain pada hari ke 10 Dzulhijjah, ada beberapa tanggal yang tidak diperbolehkan untuk berpuasa. Tanggal berapa sajakah itu?
Puasa yang tidak diperbolehkan pada bulan Dzulhijjah jatuh pada tanggal 11, 12, dan 14. Pada hari itu atau yang disebut dengan hari Tasyrik diharamkan bagi umat Islam untuk berpuasa karena masih dalam suasana perayaan hari raya Idul Adha dan hari Tasyrik adalah hari umat Islam untuk makan dan minum. Karena itu pada hari Tasyrik tidak diperbolehkan berpuasa.
Dalam sebuah hadis menjelaskan tentang diharamkan pada hari tasyrik melaksanakan puasa, "Hari-hari tasyrik adalah hari makan dan minum." (HR. Muslim). Dan pada hari itu umat Islam dianjurkan untuk melakukan salah satunya yaitu dengan berzikir dan hal tersebut di sunnah kan. Selain itu, pada tanggal 11, 12, dan 13 adalah hari para jemaah yang menunaikan ibadah haji sedang berada di Mina. Para jemaah juga akan melempar jumrah.
ASMA AMIRAH
Baca: Pemerintah Resmi Tetapkan Idul Adha Jatuh Pada 20 Juli 2021
