Masjid Luar Batang, Ziarah Ke Makam Habib Husein bin Abubakar Alaydrus

Reporter

Warga berziarah di makam Habib Husein bin Abubakar Alaydrus di dalam Masjid Keramat Luar Batang di Kawasan Penjaringan, Jakarta, 1 April 2016. Tujuan relokasi kawasan padat penduduk di sekitar Masjid Keramat Luar Batang yakni untuk memperindah dan mempermudah akses jalan masuk ke Masjid tersebut. ANTARA FOTO
Warga berziarah di makam Habib Husein bin Abubakar Alaydrus di dalam Masjid Keramat Luar Batang di Kawasan Penjaringan, Jakarta, 1 April 2016. Tujuan relokasi kawasan padat penduduk di sekitar Masjid Keramat Luar Batang yakni untuk memperindah dan mempermudah akses jalan masuk ke Masjid tersebut. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Masjid Jami Keramat Luar Batang juga populer dengan sebutan Masjid Luar Batang. Bangunan bersejarah ini terletak di daerah Penjaringan, Jakarta Utara. Masjid Jami Keramat Luar Batang dibangun Habib Husein pada Abad ke-18. Habib Husein sedniri merupakan seorang tokoh penentang Kolonial Belanda di kawasan Sunda Kelapa. Dirinya wafat pada 24 Juni 1756 dalam usia yang relatif masih muda, yaitu kurang dari empat puluh tahun.

Masjid Luar Batang ini hampir setiap hari ramai didatangi peziarah, karena di dalam kompleks masjid itu terdapat ruang makam keramat Al-Habib Husein bin Abubakar Alaydrus dan asistennya, seorang keturunan Tionghoa bernama Habib Abdul Kadir. Selain dikatakan memiliki silsilah yang tersambung kepada Nabi Muhammad SAW, Habib Husein juga merupakan seorang Arab Hadramaut yang hijrah ke tanah Jawa melalui Pelabuhan Sunda Kelapa pada 1736.

Pemberian nama masjid ini juga disesuaikan dengan julukan Habib Husein sendiri, yaitu Habib Luar Batang. Julukan tersebut diberikan kepadanya karena konon dahulu ketika Habib Husein meninggal dan hendak dikuburkan di sekitar Tanah Abang, tiba-tiba jenazahnya sudah tidak ada di dalam "kurung batang". Kejadian tersebut terjadi sebanyak tiga kali sehingga pada akhirnya para jemaah kala itu bermufakat untuk memakamkan dirinya di tempatnya sekarang ini. Jadi maksudnya, keluar dari "kurung batang".

Bangunan masjid yang bersejarah ini sekarang menjadi salah satu cagar budaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Masjid ini menghadap ke Pelabuhan Sunda Kelapa, dengan memiliki 2 aula besar, aula dalam dan aula luar. Masing-masing aula tersebut memiliki 12 tiang pancang, yang dijumlahkan menjadi 24. Konon, menandakan jumlah jam dalam satu hari, 12 jam siang dan 12 jam malam.

Disamping aula luar, terdapat sebuah ruangan yang merupakan lokasi makam Habib Husein dan muridnya, Haji Abdul Kadir yang menjadikan Masjid Luar Batang ini menjadi salah satu tempat yang sering dikunjungi sebagai tempat wisata religi bagi warga Jakarta dan luar Jakarta yang ingin berkunjung. Masjid ini di buka untuk umum dan dapat di kunjungi kapan saja, tidak heran jika banyak peziarah yang datang dan mendoakan Habib Husein.

TEGUH ARIF ROMADHON

Baca: Berharap Berkah Ziarah di masjid Luar Batang