Ikuti Kami di
TEMPO.COI, Jakarta - Kolang kaling atau buah atap berasal dari biji aren. Warnanya putih dan bentuknya pipih. Untuk dapat diolah jadi beragam masakan, buah satu ini mesti direbus dulu untuk menghilangkan getahnya, selanjutnya diambil bijinya. Biji itulah yang disebut dengan kolang kaling.
Di Indonesia khususnya, kolang kaling sering dijadikan campuran masakan menu buka puasa saat Ramadan. Kolang kaling tidak membawa rasa khas dan cara mengolahnya pun cukup praktis, sehingga cocok dicampur dengan macam-macam bahan masakan. Namun, perlu diperhatikan ada cara khusus memasak kolang-kaling agar teksturnya lunak, tidak keras.
Ada banyak variasi kuliner nusantara yang bisa dibuat dari bahan kolang kaling. Seperti kolak, bubur, es campur, wedang, es blewah kolang-kaling, manisan kolang-kaling, sop buah, es kolang-kaling markisa, bahkan kolang kaling bisa dijadikan topping minuman dan es krim.
Tak hanya itu, kolang kaling juga bisa ditambahkan dalam aneka kuliner seperti puding dan jus nanas maupun jenis jus buah lainnya. Buah satu ini juga bisa dijadikan rujak manis maupun pedas. Dan, kolang kaling pun bisa ditambahkan ke dalam salad buah dan sayuran.
RAUDATUL ADAWIYAH NASUTION
Baca: Suka Kolang Kaling? Simak Kandungan Gizinya yang Melimpah
