TEMPO.CO, Jakarta - Lailatul qadar adalah satu malam paling penting di bulan ramadan. Pasalnya dalam Al-Quran pun menggambarkan malam itu lebih baik dari malam seribu bulan. Deskripsi keistimewaan ini tertuang dalam surah Al-qadar. Bahkan malam lailatulqadar adalah malam diturunkannya Al-Qur’an.
Dari Ibnu ‘Abbas dan selainnya mengatakan, “Allah menurunkan Alquran secara utuh sekaligus dari Lauhul Mahfuzh ke Baitul ‘Izzah yang ada di langit dunia.”
Kemudian Allah menurunkan Alquran kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tersebut secara terpisah sesuai dengan kejadian-kejadian yang terjadi selama 23 tahun.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 14: 403).
Hingga kini penetuan kapan malam itu tiba hanya rahasia Allah. Walaupun banyak pendapat yang mengatakan malam istimewa tersebut jatuh pada malam ke -27 malam setiap Ramadan. Seperti yang dikatakan Ubay bin Ka’ab, Mu’awiyah, mereka adalah sahabat Nabi.
Disamping itu, Beberapa dalil lain justru menunjukkan malam lailatul qadar secara umum. Yakni antara 10 malam terakhir, bukan hanya malam ke-27. Seperti yang disebutkan dalam hadits berikut,
Diriwayatkan Bukhari & Muslim, Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Carilah di sepuluh malam terakhir, apabila tidak mampu maka jangan sampai terluput tujuh malam tersisa.”
Kemudian Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam kembali bersabda, “Carilah malam lailatul qadar pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Pada malam kedua puluh sembilan, kedua puluh tujuh, kedua puluh lima”(Hadist Riwayat Bukhari).
Al Imam An-Nawawi juga menjelaskan terkait penentuan datangnya malam lailatulqadar. Bisa dilihat dalam Syarh Shahih Muslim Lin Nawawi, sebuah karya ulama dan ahli hadis, tulisan Imam Nawawi.
“Menurut para ulama peneliti, bahwa lailatul qadar itu berpindah-pindah setiap tahunnya. Terkadang pada satu tahun terjadi pada malam ke-27, terkadang pada malam ke-23, atau pada malam ke-21, atau di malam lainnya. Inilah pendapat yang lebih kuat karena mengkompromikan berbagai hadits-hadits yang ada.”
RAUDATUL ADAWIYAH NASUTION
Baca: Selo Buto, Ketika warga Tidore Menyambut Lailatul Qadar