Ramadan, Masjidil Haram akan Disemprot Disinfektan 10 Kali Sehari

Umat muslim mengikuti salat berjemaah untuk pertama kalinya di Masjidil Haram sejak pembatasan akibat Covid-19 diberlakukan, setelah diizinkan oleh otoritas Saudi, di kota suci Mekkah, Arab Saudi, Ahad, 18 Oktober 2020. Selama tujuh bulan terakhir, masjid ini tidak memperbolehkan warga untuk ikut salat berjemaah untuk menekan penyebaran Covid-19. Press Agency/Handout via REUTERS
Umat muslim mengikuti salat berjemaah untuk pertama kalinya di Masjidil Haram sejak pembatasan akibat Covid-19 diberlakukan, setelah diizinkan oleh otoritas Saudi, di kota suci Mekkah, Arab Saudi, Ahad, 18 Oktober 2020. Selama tujuh bulan terakhir, masjid ini tidak memperbolehkan warga untuk ikut salat berjemaah untuk menekan penyebaran Covid-19. Press Agency/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, - Pemerintah Arab Saudi mengatakan kompleks Masjidil Haram di Mekkah akan disemprot dengan disinfektan sepuluh kali dalam sehari saat Ramadan. Hal ini untuk menjaga keamanan para jemaah dan mencegah penyebaran COVID-19.

Mengutip dari Al Araby, Senin, 12 April 2021, sebanyak 60 liter cairan disinfektan akan dihabiskan untuk menyemprot Masjidil Haram setiap harinya.

Tindakan pencegahan penyebaran COVID-19 lainnya di Masjidil Haram adalah dengan memasang kamera thermal yang akan memindai pengunjung untuk mengetahui apakah ada jemaah yang demam atau tidak.

Sebelumnya Pemerintah Arab Saudi melalui Kantor Urusan Dua Masjid Suci telah merilis pedoman dan prosedur standar operasional yang harus dipatuhi dan diikuti di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi selama Ramadan. Kepala Kepresidenan Dua Masjid Suci Abdul Rahman Al Sudais mengatakan langkah ini untuk meminimalisir penyebaran COVID-19 di antara jemaah.

"Saya mendesak pengunjung dari Dua Masjid Suci untuk mendapatkan vaksin COVID-19 guna memastikan keselamatan mereka, peziarah dan, jemaah lainnya," kata Al Sudais dikutip dari The Siasat Daily, Jumat, 2 April 2021.

Beberapa kebijakan yang diberlakukan pada Ramadan mendatang adalah: pembatasan akses masuk ke dua masjid. Hanya mereka yang sudah mendaftar dan mendapat izin lewat aplikasi Eatmarna bisa memasuki Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.

Selain itu, jumlah rakaat salat Tarawih dan salat Witir dikurangi dari 20+3 menjadi 10+3. "Para jemaah diizinkan untuk salat di Abdullah Expansion, lantai pertama, atap, dan Halaman di Masjidil Haram," ucap Al Sudais.

Area mataf, area umat Islam mengelilingi kakbah, akan tetap tertutup untuk semua kecuali jemaah umrah.

Jemaah umrah juga tidak diizinkan menyentuh Kakbah, dan pemisahan seperti biasa akan tetap berlaku.

Saat waktu berbuka puasa tiba, takjil dan makanan akan distribusikan langsung ke jemaah. Petugas juga menyediakan 200 ribu botol air zamzam setiap hari untuk mencegah jemaah mengambil air langsung.

Pengurus melarang pula jemaah untuk itikaf di 10 hari terakhir Ramadan di dua masjid suci itu.

Al-Sudais mengatakan pihaknya menerjunkan sekitar 10 ribu petugas untuk membantu mengatur jemaah sehingga mencegah kerumunan di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.

Baca juga: Simak SOP di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Selama Ramadan

Sumber: ALARABY