TEMPO.CO, Jakarta - Sedekah atau asal katanya sodaqah berarti pemberian seorang muslim dengan sukarela dan ikhlas kepada orang lain tanpa dibatasi oleh waktu. Cakupan sedekah lebih luas dari zakat maupun infak. Karena sedekah bukan hanya sekedar menyumbangkan harta, namun meliputi segala amal dan perbuatan baik. Sedekah paling sederhana adalah tersenyum.
Jika hendak bersedekah, perlu memenuhi syarat agar dapat ridho Allah Subhanahu Wata’ala dan tujuan sedekah dapat menghadirkan maslahat.
Paling utama adalah niat karena Allah. Pemberian sukarela demi mengharap ridho Allah. Bukan untuk menarik simpati dan pujian makhluk. Justru, sifat membanggakan diri sendiri setelah bersedekah akan berakibat riya.
Hal yang kedua adalah mendahulukan sedekah yang wajib daripada sunnah. Sedekah material yang wajib dituntaskan misalnya adalah zakat. Terakhir adalah, sedekah yang ditunaikan tidak salah sasaran. Sesuai kepada orang yang berhak. Selain sedekah pada kerabat dekat, pihak yang diprioritaskan adalah golongan dhuafa seperti anak yatim, orang fakir dan miskin.
Baca: Ahli Sebut Melakukan Sedekah Miliki Manfaat Kesehatan
Adapun keutamaan yang didapatkan setelah bersedekah yakni, sedekah dapat jadi pelindung dari api neraka, sebagai upaya mendapatkan ampunan dari Tuhan. Sedekah juga bisa jadi pemberi naungan di hari akhir nanti.
Terakhir, keutamaan yang langsung di dapatkan adalah sedekah bisa melapangkan rezeki.Seperti firman Allah dalam Surah Al-Baqarah ayat 261 yang artinya: “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”
RAUDATUL ADAWIYAH NASUTION