Ramadan, Jangan Olahraga Malam. Cek Sebabnya

Reporter

Ilustrasi wanita berolahraga. shutterstock.com
Ilustrasi wanita berolahraga. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Berolahraga di bulan Ramadan bisa menjadi tantanga sendiri. Pasti ada rasa malas menyergap, apalagi saat berpuasa.

Dalam kondisi tubuh apapun, menjalankan aktivitas fisik tetap penting untuk menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Berbicara olahraga di bulan Ramadan, dokter apesialis kedokteran olahraga Michael Triangto tidak menyarankan jika dilakukan pada malam hari. Alasannya, risikonya lebih serius bagi tubuh. Hal tersebut dipicu oleh kegiatan berpuasa yang umumnya menyebabkan dehidrasi.

“Sedangkan setiap kali berolahraga, kita akan meningkatkan metabolisme tubuh sehingga badan terasa lebih hangat,” katanya.

Ketika suhu tubuh meningkat dan disertai dengan dehidrasi, para ahli sering menyebut kejadian ini sebagai EPOC (Excess Post-exercise Oxygen Consumption).

“Apabila terjadi di malam hari, maka kita akan mengalami insomnia atau kesulitan tidur,” katanya.

Dengan kejadian susah beristirahat itu tentu akan mempengaruhi aktivitas selanjutnya. Misalnya, waktu yang seharusnya dipakai untuk bangun sahur jadi tidak dikerjakan karena tubuh masih dalam keadaan lelah akibat sulit tidur.

“Jadi, puasa di hari selanjutnya jadi kurang nyaman dan lemas,” katanya.

Untuk alasan tersebut, olahraga malam hari tidak disarankan selama berpuasa. Adapun, sore hari menjelang waktu berbuka lebih diperbolehkan.

“Karena kalau nanti haus atau lapar akibat olahraga, bisa diatasi semuanya karena waktunya dekat dengan buka puasa,” katanya.

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA