Makanan yang Tidak Cocok untuk Buka Puasa

Reporter

Editor

Ludhy Cahyana

ilustrasi gorengan (Freepik.com)
ilustrasi gorengan (Freepik.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Menahan lapar dan seharian saat berpuasa, kerap membuat seseorang berimajinasi mengenai kudapan untuk berbuka puasa. Tapi, ingat, tak semua makanan bisa membuat tubuh sehat saat berbuka puasa.

Terdapat sejumlah makanan yang sebaiknya dihindari saat berbuka puasa, "Konsumsi makanan dengan Indeks Glikemik rendah (GI) harus seimbang dan setiap kelompok makanan harus ada, seperti sayuran, sereal, daging, produk susu, dan buah-buahan,” kata Ahli Diet Klinis di Burjeel Hospital Abu Dhabi, Rahma Ali, dikutip dari Arabian Gazette pada Jumat, 24 April 2020.

Dia menyarankan makanan kaya kalium seperti kurma untuk berbuka puasa. Makanan ini tidak hanya membantu Anda terhidrasi dengan cepat, tetapi memberi energi instan setelah berpuasa berjam-jam.

Air juga sangat diperlukan saat berbuka puasa. Asupan cairan yang cukup, bisa didapatkan dengan mengkonsumsi jus buah atau air yang banyak saat berbuka puasa. Juga, sebelum tidur untuk menghindari dehidrasi

Selain itu, kacang-kacangan semisal almond juga bagus untuk berbuka karena mengandung lemak baik yang penting, terutama ketika tubuh memerlukan lemak setelah berpuasa berjam-jam. Makanan ini bisa membantu Anda merasa kenyang dan terkendali.

Makanan lainnya, dari jenis sayuran seperti mentimun, selada, dan sayuran lainnya yang kaya serat, juga memiliki sifat hidrasi yang baik. Makanan ini membantu tubuh Anda terasa dingin, bisa menjaga kesehatan kulit dan menghindari sembelit selama bulan Ramadhan.

Jangan Dikonsumsi Saat Berbuka Puasa

Minuman yang tak cocok untuk berbuka puasa, berupa minuman ringan berkarbonasi. Cukup konsumsi air biasa dan atau air kelapa untuk menenangkan dahaga -- lebih baik dibanding mengkonsumsi minuman berkarbonasi.

Selain itu, makanan tinggi gula seperti permen dan cokelat juga perlu dihindari. Dua jenis makanan itu sangat cepat menambah berat badan, dan bisa menyebabkan kompleksitas jika dikonsumsi setiap hari.

Makanan yang digoreng atau gorngan juga sebaiknya dihindari. Mengkonsumsi makanan yang digoreng, menurut Rahma Ali, sebaiknya mempertimbangkan batas maksimal asupan minyak goreng harian yakni lima sendok makan.

“Puasa selama bulan Ramadhan dapat meningkatkan kesehatan seseorang, tetapi hanya jika dilakukan dengan cara yang benar, jika tidak, maka bisa menyebabkan lebih banyak bahaya daripada kebaikan," tutur Ali seperti dilansir Arabian Gazette.