Jangan Asal Manis, Ini Menu Buka Puasa Saran Ahli Gizi

Ilustrasi minuman berbuka/takjil. TEMPO/Charisma Adristy
Ilustrasi minuman berbuka/takjil. TEMPO/Charisma Adristy

TEMPO.CO, Jakarta - Biasanya orang berbuka puasa dengan minuman manis dan gorengan. Jenis hidangan tersebut mungkin membuat kenyang, namun belum tentu memenuhi kebutuhan nutrisi untuk memulihkan stamina.

Sejatinya memang hidangan berbuka puasa bertujuan untuk memulihkan stamina yang hilang setelah seharian berpuasa. Rachel Olsen, spesialis nutrisi dari Youvit, multivitamin gummy untuk dewasa pertama di Indonesia, menganjurkan minum air putih terlebih dulu saat berbuka puasa selama Ramadan.

Artikel lain:
Yang Mesti Dilakukan Jika Buka Puasa di Pasar Benhil

"Kalau ingin minum jus, sebaiknya pilih yang tanpa gula," ujar Olsen. "Hal ini lebih baik dibandingkan teh dengan gula, jika menginginkan sesuatu yang berasa manis saat berbuka."

Ilustrasi kacang-kacangan. Pixabay.com

Selain itu, ia mengingatkan untuk memastikan dalam menu berbuka mengandung makanan berserat tinggi, seperti nasi merah, kentang, ubi, dan singkong.

"Makanan ini cenderung lebih lama dicerna tubuh dan juga dapat membantu menjaga kadar gula darah agar tidak naik setelah seharian berpuasa," paparnya.

Baca juga:
Aneka Kreasi Kurma yang Lezat Buat Buka Puasa

Dengan begitu seketika tubuh menjadi lebih berenergi, namun tidak gampang mengantuk sehingga dapat melaksanakan salat tarawih. Makanan yang tinggi protein dan rendah lemak juga baik untuk berbuka puasa, seperti dada ayam, ikan, tempe, tahu, serta kacang-kacangan, seperti kacang merah, hijau, tanah, dan almond, baik untuk dihindangkan saat berbuka.

"Namun sebaiknya makanan ini tidak digoreng karena proses penggorengan bisa meningkatkan kadar lemak jenuh dan juga kalori yang bisa berdampak buruk bagi tubuh jika dikonsumsi berlebihan," katanya.

AURA