TEMPO.CO, Jakarta - Puasa sering kali membuat tubuh terasa lemas. Kondisi itu terjadi kareran tubuh tidak mendapatkan asupan sumber energi selama 13-14 jam sehingga terpaksa menguras cadangan energi yang ada di tubuh.
Baca: Hindari Begah Saat Buka Puasa Dengan Pilihan Menu ini
Pakar gizi klinis dari aplikasi Halodoc dr Jovita Amelia mengatakan, sebenarnya tubuh lemas bisa hindari selama berpuasa. Ada bisa tetap bugar dan menjalankan aktivitas harian seperti hari-hari biasa, asal kebutuhan nutrisinya terpenuhi. Memenuhi kebutuhan nutrisi tidak hanya sekadar makanbanyak, tapi juga komposisinya tidak tepat juga akan membuat tubuh kekurangan energi.
"Saat sahur tubuh kita membutuhkan nutrisi yang tepat dengan jumlah yang memadai agar kuat berpuasa selama 12-13 jam, serta tetap nyaman melakukan aktivitas sehari-hari. Jadi bukan hanya sekadar kenyang," kata dia.
Hal terpenting ketika memilih makanan, kata Jovita, adalah kompisusi gizi lengkap dan seimbang. Komponen makanan ini terdiri dari karbohidrat sebanyak 50-60 persen kebutuhan kalori, protein sebanyaj 15-20 persen, dan lemak sebanyak 20-25 persen.
Untuk karbohidrat, disarankan memilih karbohidrat kompleks yang kaya serat seperti buah-buahan dan umbi-umbian. “Karbohidrat kompleks akan melepas energi secara berlahan, jadi nggak cepat lapar,” kata Jovita.
Lalu, cukupi kebutuhan cairan dan zat besi. Cairan dan zat besi membantu proses distribusi oksigen ke seluruh tubuh. Kebutuhan cairan tubuh adalah dua liter atau delapan gelas per hari. Ini bisa dipenuhi dengan mengatur jadwal minum air, dua gelas saat berbuka, dua gelas saat makan malam, dua gelas menjelang tidur, dan dua gelas saat sahur. Jika keduanya terpenuhi, distribusi oksigen akan lancar sepanjang berpuasa sehingga tubuh tetap bugar, tidak mudah lemas atau mengantuk.
Selain itu, ada beberapa makanan dan minuman yang harsu dihindari ketika sahur, misalnya gorengan. Makanan yang digoreng akan bertahan lama sehingga memperlambat pengosongan lambung. Kondisi ini meningkatkan risiko naiknya asam lambung. Adapun makanan yang mengandung garam memicu tubuh kehilangan banyak cairan. “Garam bersifat diuretik atau menarik air sehingga membuat lebih sering kencing,” ujar Jovita.
Tak hanya garam, minuman yang mengandung kafein seperti kopi dan teh juga bersifat diuretik sehingga cepat menimbulkan haus.
Anda juga harus menghindari makanan manis dan karbohidrat sederhana seperti roti putih. Makanan jenis itu lebih mudah diserap dan dicerna tubuh sehingga akan cepat menimbulkan rasa lapar. “Karbohidrat sederhana memang bisa memberikan energi secara cepat, tapi cepat juga terpakai.” Jika ingin mengonsumsi makanan manis, sebaiknya pilih dari jenis karbohidrat kompleks seperti sayur, buah, dan umbi-umbian.