TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj berpesan agar umat Islam menjaga keharmonisan pada bulan Ramadan yang juga bertepatan dengan tahun politik ini.
"Mari kita jadikan Ramadan ini bulan yang suci, mulia, harmonis. Tolong tidak ada konflik dan ketegangan, stop dulu lah," kata Said di Masjid Raya Hasyim Asyari, Daan Mogot, Jakarta Barat pada Sabtu, 26 Mei 2018.
Baca: Larangan Calon Kepala Daerah Bersedekah Ramadan Direvisi
Namun, Said tak ingin keharmonisan itu hanya berlangsung di bulan Ramadan. Ia mengatakan umat Islam harus terus menjaga keharmonisan dan persaudaraan dengan siapapun.
Tahun ini, Indonesia akan melaksanakan pilkada serentak 2018. Bulan Ramadan ini pun bertepatan dengan masa kampanye pilkada. Selain itu, tahun ini tahapan menuju pilpres 2019 mulai digelar.
Baca: Muhammadiyah: Ramadan, Perkuat Karakter Bersuri Teladan Baik
Said pun menjelaskan ada tiga macam persaudaraan dalam Islam menurut NU. Pertama yaitu persaudaraan dengan umat Islam dari seluruh dunia. Kedua, persaudaraan sebangsa dan setanah air, kendati berbeda agama dan keyakinan. Terakhir, Said mengatakan bahwa semua umat manusia bersaudara. "Karena sama-sama keturunan Adam dan Hawa," ujarnya.
Said juga meminta agar agama tak dijadikan komoditas politik atau kepentingan lainnya yang bersifat sesaat. "Walaupun tahun politik kita harus tetap bersaudara, harmonis, dan dewasa," ujarnya.
Baca: Ramadan, Bawaslu Ingatkan Larangan Kampanye di Tempat Ibadah