Deretan Kasus Pembunuhan Berencana yang Bikin Heboh di Indonesia
Editor
Rabu, 1 Maret 2023 12:00 WIB
Aktivis HAM Munir Said Thalib tewas dalam pesawat rute Singapura-Belanda pada 7 September 2004. Dugaan awal, Munir meninggal akibat sakit. Namun pada 12 November 2004, Badan Forensik Belanda mengeluarkan hasil autopsi bahwa Munir diracun. Pembunuhan berencana itu terungkap setelah dilakukan penyelidikan secara forensik. Dok.TEMPO/Bernard Chaniago
Marsinah merupakan seorang aktivis buruh PT Catur Putera Suya di Porong, Jawa Timur yang dibunuh pada 8 Mei 1993. Yudi Susanto selaku pemilik perusahaan ditetapkan sebagai tersangka. Namun, Yudi mengajukan banding dan akhirnya dinyatakan bebas murni oleh Mahkamah Agung setelah kasasi. Hingga kini, belum terungkap siapa sebenarnya pelaku dan otak di belakang pembunuhan terhadap Marsinah. Dok.TEMPO/Arie Basuki
Wayan Mirna Salihin tewas setelah meminum es kopi Vietnam saat bertemu teman-temannya di Kafe Olivier, Jakarta pada 6 Januari 2016. Setelah diperiksa, di dalam lambung Mirna ditemukan 0,02 miligram racun sianida. PN Jakarta Pusat akhirnya menjatuhkan hukuman 20 tahun penjara kepada Jessica pada 27 Oktober 2016 atas dakwaan kasus pembunuhan berencana. Facebook
Bos PT Asaba, Boedyharto Angsono dan anggota Kopassus Serda Edy Siyep ditembak di depan GOR Sasana Krida Pluit, Jakarta Utara pada 19 Juli 2003. Menanto Boedyharto, Gunawan Santoso dituduh sebagai otak di belakang kasus pembunuhan berencana tersebut dan menjadi buronan polisi dan TNI AL. Pada 24 Juni 2004, PN Jakarta Utara memvonis Gunawan dengan hukuman mati. Dok.TEMPO
Direktur PT Putra Rajawali Bantaran, Nasruddin Zulkarnaen tewas sehari setelah ditembak orang tak dikenal pada 14 Maret 2009. Sejumlah motif terkait pembunuhan berencana terhadap Nasruddin pun bermunculan. Nama orang KPK saat itu Antasari Azhar ikut terseret. Antarasari ditetapkan sebagai tersangka dan divonis 18 tahun penjara pada 2009. Dok.Pri
Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J tewas setelah ditembak pada 8 Juli 2022. Rekannya, Bharada Richard Eliezer merupakan eksekutor pembunuhan Brigadir J. Namun, setelah Richard memutuskan sebagai justice collabolator, terungkap bahwa bos mereka, Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo merupakan otak di balik pembunuhan rencana tersebut. Ferdy Sambo pun akhirnya divonis hukuman mati, sedangkan Richard divonis 1,5 tahun penjara. Foto: Istimewa