Bulan Ramadan, PBNU: Belajar Al-Quran dan Perangi Hawa Nafsu

Editor

Elik Susanto

KH. Said Aqil Siroj. ANTARA/Wahyu Putro A
KH. Said Aqil Siroj. ANTARA/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengeluarkan seruan Ramadan, yang isinya mengajak umat Islam untuk belajar dan merenungkan makna Al-Quran agar tidak jatuh ke dalam pemahaman yang salah. Saat puasa, seperti disampaikan Nabi Muhammad dalam hadisnya, yaitu memerangi hawa nafsu yang merupakan jihad akbar atau sebuah pertempuran besar.

"Hindari dan hentikan caci maki, saling menghujat di media sosial, saling mengolok, dan membenci. Mari hormati perbedaan dan junjung tinggi persatuan," kata Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj di Jakarta, Jumat, 26 Mei 2017.

Baca: Imam Salat Tarawih Ramadan Islamic Center NTB dari Mesir

Seruan itu disampaikan Said Aqil setelah mengumumkan awal Ramadan yang dimulai hari ini, 27 Mei 2017. Ketua PBNU juga mengajak semua pihak meningkatkan tali persaudaraan dengan jalan saling menghormati antarsesama maupun dengan yang berbeda serta menghindari dan menghentikan saling hujat.

Said Aqil menyebutkan bahwa Ramadan adalah momentum yang tepat untuk senantiasa meningkatkan ibadah, bermuhasabah, merefleksikan diri, serta terus berusaha memperbaiki kekeliruan dan kesalahan.

"Bulan Ramadan merupakan bulan pembakaran hawa nafsu. Mari bersama-sama berlatih dan menggembleng diri untuk berjihad mengalahkan hawa nafsu diri sendiri," kata Said Aqil.

Baca pula:
Pemerintah Tetapkan 1 Ramadan 1438 H Jatuh pada Sabtu, 27 Mei 2017

Membaca Al-Quran dan menghayati maknanya, kata Said Aqil, sangat baik dilakukan di saat Ramadan. "Marilah kita selalu berlomba-lomba meningkatkan kuantitas dan kualitas ibadah. Berusaha menjadi manusia yang berguna bagi kehidupan sesama, berusaha menjadi hamba yang memiliki kesalehan ritual dan sekaligus kesalehan sosial," kata Said Aqil.

Mengingat Ramadan juga merupakan bulan kedermawanan, Ketua PBNU menyerukan muslim untuk mengasah sensitivitas dengan jalan menyisihkan sebagian harta untuk disedekahkan kepada mereka yang kurang mampu.

ANTARA