Tips Cerdas Mengelola Keuangan Selama Ramadan

TEMPO/Nickmatulhuda
TEMPO/Nickmatulhuda

TEMPO.CO, Jakarta - Momentum Ramadan seringkali identik dengan adanya berbagai macam keperluan tak terduga yang kemudian berujung pada membengkaknya pengeluaran.  Farah Dini, Pakar Konsultan Keuangan dan Penulis Buku Finchickup (Financial Check up for Ladies), menuturkan ada beberapa penyebab yang membuat pengeluaran di bulan puasa membengkak.

Menurut Farah Dini, di antaranya adalah acara buka puasa bersama yang sering dijadikan ajang berkumpul. Berikutnya kebutuhan rumah tangga seperti listrik, air, gas, dan bahan pokok lainnya yang juga kerap melonjak. Tingginya keinginan untuk mengganti perabotan rumah tangga.

Baca: Orang Kaya Uangnya Tak Habis-habis, Ini Rahasianya

Untuk mengantisipasi pengeluaran yang membengkak tersebut, Farah menyarankan untuk membuat skala prioritas dan membagi dana dalam sejumlah pos pengeluaran khusus Ramadan. "Prioritaskan kewajiban dulu. Misalnya, zakat fitrah," ujar Farah dalam diskusi Cerdas Kelola Keuangan di bulan Ramadan yang digelar Home Credit Indonesia di Jakarta, Senin, 12 Juni2 017.

Sedangkan acara buka puasa bersama, rencana renovasi rumah, mengganti perabot rumah, dan lainnya, harus disiapkan anggaran maksimal satu bulan dari jauh-jauh hari. Sehingga anggaran dapat ditabung di awal dan dapat mencegah terjadinya over budget. "Jadi sudah tau Lebaran mau apa saja. Jangan saat lebaran ujung-ujungnya pakai uang THR (Tunjangan Hari Raya) semua," katanya.

Baca: Ingin Pintar Mengelola Keuangan, OJK Punya Aplikasinya

Sebaiknya Anda memulai financial training.  Pertama dalam mengatur keuangan adalah dengan melalukan profil risiko. Menurut Farah, orang harus tau berapa banyak tanggungan mereka. Antara orang menikah dan belum menikah tentu memiliki penyiapan dana tabungan yang berbeda. Jika belum menikah atau single juga perlu diperhatikan apakah memiliki tanggungan terhadap orangtuanya atau tidak.

Kedua adalah dengan mengetahui current financial statement. Orang perlu mengetahui seberapa besar pengeluaran dan aset yang dia miliki agar dapat melakukan suatu perubahan. "Harus mulai mencatat aset tiap tahun bertambah berapa. Kalau tidak nambah berarti ada yang salah. Jadi ini supaya ada motivasi untuk melakukan perubahan."

Terakhir adalah menetapkan goals atau tujuan yang ingin dicapai. Dengan adanya tujuan maka persiapan seperti menabung dapat dilakukan. Menurut Farah financial training di atas penting untuk menyusun rencana pengelolaan uang sehingga orang tidak akan pusing dan kebingungan.

BISNIS.COM