Risma Hanya Tidur Satu Jam Selama Ramadan Ini, Kenapa?

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat sahur bersama personil Polisi, TNI dan Satpol PP di Pasar Keputran,  7 Juni 2016. TEMPO/MOHAMMAD SYARRAFAH
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat sahur bersama personil Polisi, TNI dan Satpol PP di Pasar Keputran, 7 Juni 2016. TEMPO/MOHAMMAD SYARRAFAH

TEMPO.CO, Jakarta - Open house alias gelar griya di kediaman Wali Kota Surabaya dimulai pukul 08.00 WIB setelah Tri Rismaharini selesai menengok makam keluarganya di kompleks pemakaman Boto Putih, Tenggilis, Surabaya, Rabu, 6 Juli 2016. Bersama suaminya, Joko Saptoaji, dan kedua putra-putrinya serta menantunya, Risma mengenakan gamis berbahan sifon berwarna merah muda.

Di depan rumahnya, Risma berdiri di depan pintu masuk dan menyambut warga Surabaya yang ingin bertamu. Tamu pertamanya ialah keluarga Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana. Ia datang bersama dua putra dan putrinya. Risma menyambut mereka sembari mengusap punggung putri bungsu Whisnu.

Kepada wartawan, Risma mengaku bulan puasa tahun ini lebih berat dibandingkan tahun lalu. Penyebabnya, jam tidurnya jadi lebih sedikit. "Biasanya tidur tiga jam, Ramadan kemarin rata-rata satu jam. Itu lho, mengurus disposisi surat-surat permintaan beasiswa mitra warga," ujarnya.

Meski begitu, wali kota perempuan pertama Surabaya itu merasakan Idul Fitri sebagai momen yang mengesankan setelah selama Ramadan ditempa menahan hawa nafsu. Sebab tujuan berpuasa, kata dia, untuk meningkatkan harkat diri manusia. "Karena itu saya belajar dari situ, setiap tahun harus lebih baik dibandingkan tahun kemarin."

Selain jajaran kepala dinas dan beberapa pejabat kota, tampak masyarakat umum menghadiri open house di kediaman Wali Kota. Gelar griya ini dibuka untuk umum hingga pukul 13.00 WIB.

ARTIKA RACHMI FARMITA