Cerita Ahok, Ditawari Makan Siang oleh Orang yang Berpuasa

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menerima warga Kampung Baru Muara Angke yang protes tempat tinggalnya akan digusur sebelum Idul Fitri di Balai Kota, Kamis, 9 Juni 2016. TEMPO/Larissa
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menerima warga Kampung Baru Muara Angke yang protes tempat tinggalnya akan digusur sebelum Idul Fitri di Balai Kota, Kamis, 9 Juni 2016. TEMPO/Larissa

TEMPO.CO, Jakarta - Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok ternyata punya pengalaman khusus di bulan Ramadhan tahun ini. Gubernur DKI Jakarta itu mengaku, pernah dipersilahkan untuk makan di depan orang yang berpuasa. Cerita Ahok ini sekaligus menanggapi berita penyitaan yang dilakukan terhadap penjual makanan di Serang, Banten.

"Orang puasa, kalau menemani makan orang tidak puasa, pahalanya malah double" kata Ahok di Balai Kota, Senin, 13 Juni 2016.

Karena itu, menurut Ahok, tidak ada yang perlu dipermasalahkan jika ada warung makanan yang dibuka pada siang hari selama Ramadhan.  " Kan ada yang tidak puasa, misalnya yang perempuan kalau lagi haid kan tak bisa puasa, beli makannya dimana?" kata Ahok.

Ahok lalu bercerita soal pengalamannya pekan lalu, saat ia  diundang bertemu beberapa profesor pada saat jam makan siang. Saat itu, Ahok sempat minta izin agar pertemuan ditunda hingga jam makan siang berakhir karena ia harus makan siang lebih dulu. "Terus dia jawab apa tau enggak? 'Kami sediakan makan siang di rumah'," kata Ahok.

Saat itu, menurut Ahok, tuan rumah sedang berpuasa. Saat Ahok datang, tuan rumah menyajikan makan siang untuknya. Dan tuan rumah, bersama sejumlah kolega sesama profesor, menemaninya makan siang. Mereka semua, berpuasa namun duduk menunggu Ahok makan. Ahok terheran dan sempat ragu-ragu sehingga ia melontarkan pertanyaan untuk meyakinkan. "Aku enggak apa-apa nih, Pak. Makan saja, pak?" kata Ahok mengulang pertanyaan dia saat itu.

"Mereka bilang, 'justru kami menghormati yang tidak puasa'. Dia bilang, 'yang puasa dapat pahala kok'. Nah, ini Islam Ramadhan, Islam nusantara nih," kata Ahok menambahkan.

Atas pengalamannya itu, Ahok menilai penutupan warung makan akan mempersulit masyarakat lain yang sedang tidak berpuasa saat mencari makanan. Di Jakarta sendiri, kata Ahok, tidak ada pelarangan bagi penjual makanan untuk buka pada saat siang hari selama Ramadan.

Bahkan, menanggapi razia makanan di Serang, Ahok meminta agar Kementerian Dalam Negeri mencabut peraturan daerah yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Serang, Banten tersebut. "Kamu tanya Mendagri, cabut perdanya," kata Ahok singkat.

LARISSA HUDA