Ramadan, Konsumsi Elpiji Meningkat 10 Persen

Gas elpiji 3 kg. TEMPO/Aditia Noviansyah
Gas elpiji 3 kg. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Makasar -Konsumsi elpiji selama bulan Ramadan di Sulawesi Selatan diprediksi akan meningkat sepuluh persen. Mengingat kebutuhan bahan bakar untuk memasak bagi ibu rumah tangga juga meningkat selama bulan puasa. Seperti yang terjadi pada bulan Ramadan tahun lalu.

"Lonjakan permintaan kemungkinan akan terjadi setelah satu minggu pelaksanaan puasa. Meliputi elpiji kemasan 3 kilo gram dan 12 kilo gram," kata Eksternal Relation PT Pertamina Region VII Rosina Nurdin pada hari Sabtu, 13 Juli 2013.

Menurut Rosina rata-rata penyaluran normal elpiji 3 kilo gram dan 12 kilo gram di Sulawesi Selatan antara 600 metrik ton sampai 650 metrik ton perhari.

"Namun karena ada prediksi peningkatan konsumsi maka kami akan meningkatkan pasokan antara 8 sampai 10 persen," katanya.

Pertamina menjamin stok elpiji selama Ramadan hingga lebaran akan tersedia. Sebab kebutuhan masyarakat sudah dihitung dan disediakan oleh Pertamina.

"Untuk saat ini kami masih mendistribusi secara normal. Karena masih awal puasa, gas yang digunakan masih gas lama. Nanti satu minggu setelahnya baru bisa dilihat peningkatannya," kata Rosina.

Menurut Rosina untuk daerah Sulawesi, konsumsi paling tinggi ada di Sulawesi Selatan. Dari rata rata konsumsi elpiji 900 metrik ton per hari, 400 sampai 500 metrik ton dikonsumsi oleh masyarakat di Sulawesi Selatan.

"Kemungkinan dipengaruhi oleh jumlah masyarakat dan geliat ekonomi masyarakat," katanya.

Untuk stok bahan bakar minyak kawasan Sulawesi Selatan Pertamina jamin aman. Konsumsi bahan bakar di Sulawesi Selatan mencapai 1.700 kiloliter per hari untuk premium. Dan solar 1.300 kilo liter per hari.

"Berapapun permintaan dari masyarakat, Pertamina siap melayani,"kata Rosinah.

Rosina mengatakan stok bahan bakar minyak di setiap depo Pertamina setara dengan konsumsi untuk jangka waktu 15 sampai 18 hari. Pertamina memperkirakan peningkatan signifikan akan terjadi mulai H-7 Lebaran dengan laju kansumsi hingga 21 persen. Karena banyak masyarakat yang menggunakan kendaraan untuk mudik.

"Peningkatan tersebut telah diantisipasi Pertamina dengan penambahan pasokan dan penambahan armada," kata dia.

MUHAMMAD YUNUS
Indonesia Tertinggi Berkicau tentang Puasa

Kantor Polisi di Jalur Mudik Jadi Rest Area

Baznas: Potensi Zakat Capai Ratusan Triliun Rupiah