Harry Moekti dan Ketenangan Hidup

TEMPO/Hendra Suhara
TEMPO/Hendra Suhara

TEMPO Interaktif, Jakarta - Sudah 15 tahun Harry Moekti meninggalkan dunia keartisan dan musik. Ia hijrah total ke jalur dakwah keagamaan. Pria kelahiran Cimahi, Jawa Barat, 25 Maret 1957, itu tetap istiqomah di jalan-Nya.

"Semua ikhtiar itu kini berbuah manis. Saya menikmati ketenangan hidup, baik hati maupun jiwa raga," ujarnya di Jakarta, Sabtu lalu.

Ditemui setelah menyampaikan tausiyah di hadapan ribuan kaum duafa dalam peluncuran buku Menjadi Bangsa Pintar karya motivator bisnis Heppy Trenggono, Harry mengaku ketika menjadi artis ia banyak terpengaruh oleh hal-hal yang tidak baik. "Saat menjadi artis, kepuasan materi mudah tergapai, rentan tergelincir pada kemaksiatan dan keharaman," ujar pelantun hit Ada Kamu pada 1980-an itu.

Ia berkisah, pada 1995, selain mendapat pencerahan luar biasa dari seorang guru spiritual, momentum kembalinya ia ke jalan kebenaran bersamaan dengan wafatnya sekitar 15 artis pop nasional dan internasional kala itu.

"Terus terang, saat itu hidup saya jauh dari ketenangan dan takut meninggal dunia tanpa bekal akhirat yang cukup," kata pemilik nama asli Hariadi Wibowo itu.

Kini, Harry dikenal sebagai KH Khoir Harry Moekti dan menjadi dai andalan Hizbut Tahir Indonesia dalam menebar virus kebaikan.

AGUSLIA HIDAYAH