Memahami Perbedaan Ibadah Haji dan Umrah

Umat Muslim mengelilingi Ka'bah saat mereka melakukan Tawaf di Masjidil Haram, saat menjalankan ibadah haji tahunan, di Mekah, Arab Saudi, 11 Juni 2024. REUTERS/Mohammed Torokman
Umat Muslim mengelilingi Ka'bah saat mereka melakukan Tawaf di Masjidil Haram, saat menjalankan ibadah haji tahunan, di Mekah, Arab Saudi, 11 Juni 2024. REUTERS/Mohammed Torokman

TEMPO.CO, Jakarta - Ibadah Haji dan Umrah adalah dua ibadah penting dalam agama Islam yang sering disalahartikan sebagai sama, padahal keduanya memiliki perbedaan yang signifikan.

Mulai dari persyaratan hingga makna ibadah, erikut adalah penjelasan lengkap mengenai perbedaan antara Haji dan Umrah.

Hukum dan Persyaratan

Sebagai rukun islam ke-5, haji adalah ibadah wajib yang harus dilaksanakan sekali seumur hidup oleh umat Islam yang mampu secara fisik, finansial, dan keamanan. Dikutip dari NU Online, hal ini tertuang dalam firman Allah swt yakni Al-quran surat Ali Imran ayat 97 yang artinya: Dan bagi Allah swt, wajib bagi manusia untuk melaksanakan haji ke Baitullah (QS Ali Imran 97).

Persyaratan untuk melaksanakan haji termasuk merupakan seorang Muslim yang baligh, berakal, mampu secara fisik dan finansial, serta memiliki wali jika masih belum dewasa.

Sebaliknya, Umrah adalah ibadah sunnah yang dapat dilaksanakan kapan saja oleh umat Islam tanpa memandang waktu tertentu. Persyaratan untuk umrah lebih ringan, hanya memerlukan niat, izin dari wali bagi yang belum dewasa, dan biaya perjalanan.

Waktu Pelaksanaan

Disadur Baznas.go.id, pelaksanaan ibadah haji terjadi pada waktu-waktu tertentu dalam tahun Islam, yaitu mulai dari awal bulan Syawal sampai subuhnya hari raya Idul Adha tanggal 10 Dzulhijjah. Haji hanya dapat dilaksanakan sekali dalam setahun selama masa tersebut.

Sebaliknya, Umrah merupakan ibadah sunnah yang bebas dilakukan kapan saja sepanjang tahun, kecuali pada beberapa hari tertentu di bulan Dzulhijjah selama berlangsungnya ibadah haji.

Rangkaian Ibadah

Haji melibatkan serangkaian kegiatan yang lebih kompleks. Rukun haji ada lima yaitu niat ihram, wukuf di Arafah, tawaf di sekitar Ka'bah, sa’i antara Safa dan Marwah, dan memotong rambut. Adapun rangkaian lainnya meliputi melempar jumrah di Mina, serta berziarah ke tempat-tempat suci di sekitar Mekah dan Madinah.

Di sisi lain, umrah memiliki rangkaian ibadah yang lebih sederhana, terdiri dari empat yaitu ihram, tawaf, sa’I, dan memotong rambut.

Makna Spiritual

Haji memiliki makna yang lebih dalam sebagai rukun Islam kelima yang menjadi salah satu pilar utama dalam agama Islam. Melalui pelaksanaan haji, umat Islam diharapkan dapat menemukan pengampunan dosa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Di samping itu, meskipun bukan kewajiban, umrah tetap memiliki nilai yang tinggi sebagai bentuk pengabdian kepada Allah dan meningkatkan keimanan. Umrah memberikan kesempatan kepada umat Muslim untuk memperbaiki diri, memperkuat iman, dan merasakan kedekatan dengan Allah. Banyak Muslim juga melaksanakan Umrah sebagai ungkapan syukur atau sebagai bentuk permohonan kepada Allah.

Dengan memahami perbedaan antara Haji dan Umrah, umat Islam dapat lebih memahami makna dan pentingnya kedua ibadah ini dalam menguatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT. Setiap ibadah memiliki keutamaan dan hikmah tersendiri yang dapat menginspirasi umat Islam dalam menjalani kehidupan sehari-hari sesuai dengan ajaran agama Islam yang lurus dan benar.

Pilihan Editor: Jemaah Haji Lansia Diimbau Badalkan Lontar Jumrahnya, Ini Pertimbangannya