Perjalanan Carlos Raul Sciucatti, Pesepak Bola Argentina Menjadi Mualaf dan Belajar di Pondok Pesantren Kalimantan

Carlos Raul Sciucatti. Instagram/coach_crsciucatti
Carlos Raul Sciucatti. Instagram/coach_crsciucatti

TEMPO.CO, JakartaCarlos Raul Sciucatti yang lahir di Buenos Aires, Argentina pada 7 Januari 1986 merupakan pemain aktif PSLS Lhokseumawe di Liga Prima Indonesia. Ia memulai kariernya sebagai pesepakbola melalui Club Atlético Independiente mulai dari Januari 2006 sampai Juni 2007 di Divisi Primera Argentina dengan hanya tampil dalam satu pertandingan. Lalu, ia ditransfer menjadi pemain Academia FC dari Juli 2007 sampai Desember 2007, seperti tercatat dalam bdfa.com.  

Merujuk p2k.unkris.ac.id, setelah itu, Carlos memulai kariernya di lapangan hijau Indonesia. Ia mengawalinya bermain untuk klub Indonesia, Persijap Jepara. Pada periode transfer musim 2008-2009, ia memutuskan untuk pindah ke Persela Lamongan dan berhasil mencetak 5 gol dalam 14 pertandingan. Kemudian, pada transfer musim panas, ia pindah ke Persidafon Dafonsoro, Jayapura. Kini, ia menjadi pemain aktif untuk klub bola Indonesia yang berasal dari Aceh, yaitu PSLS Lhokseumawe.

Perjalanan Carlos Raul Sciucatti Menjadi Mualaf

Pesepakbola yang kini bernama Muhammad Carlos Sciucatti adalah seorang mualaf yang baru memeluk agama Islam. Ia pun terus mencari setitik cahaya di pedalaman Kalimantan. Salah satu cara yang dilakukan Carlos untuk dapat mempertebal titik cahaya tersebut adalah dengan mencari ilmu di pondok pesantren Kalimantan Timur, yaitu Ponpes Assalam Arya Kemuning di Kutai Barat. 

Selama memperdalam ilmu agama Islam di sana, Carlos tampak memiliki semangat luar biasa untuk menguasai ajaran agama Islam. Selain itu, di pesantren ini, ia juga bertemu dengan pimpinan, dewan guru, serta para santri. Carlos merupakan seorang pesepakbola yang telah menggeluti dunia sepak bola selama 20 tahun. Akibatnya, tidak segan-segan ia mengajak para santri lainnya untuk untuk bermain sepak bola saat waktu luang atau istirahat tiba.

Berdasarkan laman resmi Pondok Pesantren Assalam Arya Kemuning, assalamkubar, Carlos merasa hatinya terpanggil untuk mempelajari agama Islam. Salah satu ajaran agama Islam yang sangat menarik batinnya untuk dipelajari lebih dalam dengan baik dan benar adalah membaca ayat suci Al-Quran. Akhirnya, untuk mempelajari ajaran Islam, ia memilih Ponpes Assalam karena menjadi tempat yang cocok.

Lalu, saat Carlos mulai menjalani kehidupan sehari-hari di lingkungan Ponpes Assalam, ia juga turut serta dalam melakukan kegiatan dakwah dari kampung ke kampung mualaf. Suatu waktu, ketika mengunjungi sebuah desa yang bernama Intu Lingau, Kalimantan Timur bagian barat (berbatasan langsung dengan Provinsi Kalimantan Tengah), ia bertemu dengan seorang mualaf juga bernama Berliansyah. Pria mualaf yang berusia sekitar 50 tahun ini berasal dari etnis Dayak Benua. 

Pertemuan tersebut Carlos Raul Sciucatti manfaatkan untuk menanyakan berbagai hal, mulai dari ajaran Islam sampai kegiatan sehari-hari masyarakat lokal. Salah satu obrolan menarik dan berkesan dari Berliansyah bagi Carlos adalah memanen padi.

Selain itu, Berliansyah juga memberitahu Carlos bahwa ketika sedang sibuk mengelola ladang sawah, ia tidak pernah satu kali saja meninggalkan kewajibannya sebagai makhluk ciptaan Allah. Berliansyah selalu mendirikan salat lima waktu sebagai tiang agama Islam. Inilah yang membuat hati pesepakbola asal Argentina ini tersentuh dan merasa bahwa islam adalah satu-satunya agama paling benar di sisi Allah.

Pilihan Editor: Cara Masjid Lautze 2 Bandung Bimbing Mualaf Sebelum dan Sesudah Syahadat

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.