Viral Kembali Momen Syekh Ali Jaber Cium Kaki Bocah Hafiz, Berikut Profil Ali Jaber

Foto Syekh Ali Jaber/Instagram - Arie Untung
Foto Syekh Ali Jaber/Instagram - Arie Untung

TEMPO.CO, Jakarta - Momen almarhum Syekh Ali Jaber sebelum wafat, mencium tangan dan kaki anak laki-laki penghafal Alquran (Hafiz) bernama Muhammad Naja muncul di media sosial. Video tersebut memperlihatkan Syekh Ali Jaber mencium tangan, kepala, serta kaki Muhammad Naja karena tersentuh dengan kemampuannya dalam menghafal Alquran. Ia menjadi juri Hafiz Indonesia 2019 untuk menguji hafalan Alquran Naja.

Muhammad Naja Hudia Afifurrohman merupakan hafiz atau penghafal Alquran saat itu berusia 9 tahun yang hafal 30 juz. Kisahnya menjadi penghafal Alquran membuat kagum publik di balik kekurangannya menyandang kelumpuhan otak sehingga harus duduk di kursi roda. Syekh Ali Jaber salah satu yang mengagumi bocah ini.

Dilansir repository.uinbanten.ac.id, Syekh Ali Saleh Mohammed Ali Jaber, atau yang lebih akrab disapa Syekh Ali Jaber, adalah seorang ulama yang berasal dari Madinah, Arab Saudi. Namanya dikenal luas oleh publik Indonesia setelah menjadi salah satu juri pada acara kompetisi Hafiz Indonesia. Laki-laki kelahiran 3 Februari 1976 ini juga sering menjadi pendakwah pada beragam jenis acara kajian agama Islam di stasiun televisi nasional.

Syekh Ali Jaber merupakan anak sulung dari dua belas bersaudara. Syekh Ali Jaber mendalami agama Islam lebih melalui Mulazamah (melazimi) pelajaran-pelajaran Alquran di Masjid Nabawi pada 1997. Syekh Ali Jaber berhasil menghafalkan 30 juz Alq

uran sejak usia sebelas tahun.

Lahir dari keluarga yang religius, membuatnya Syekh Ali Jaber dituntut untuk melanjutkan perjuangan menyebarkan agama Islam. Perjalananya untuk berdakwah telah dilakukan sejak usia belia dengan mengajarkan ayat-ayat suci Alquran dari satu masjid ke masjid yang lain. Selama di Madinah, Sykeh Ali Jaber juga aktif sebagai guru tahfizh Alquran di Masjid Nabawi. 

Syekh Ali Jaber datang pertama kali ke Indonesia pada 2008 sebagai imam tarawih di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta. Setelah itu, Syekh Ali Jaber mulai memberikan dakwah dari satu kota ke kota lain, bahkan ke pelosok-pelosok di tanah air. Pada 2009-2010, Syekh Ali pernah mendatangkan keluarganya untuk membantu program menghafal Alquran di Indonesia. 

Sejak saat itu, keberadannya mendapatkan perhatian dan kepercayaan dari masyarakat Indonesia. Untuk menunjang proses dakwahnya, Syekh Ali Jaber juga belajar bahasa Indonesia. Pada 2011, Syekh Ali Jaber mendapat penghargaan kehormatan sebagai Warga Negara Indonesia (WNI).

Pendakwah Syekh Ali Jaber meninggal pada Kamis, 14 Januari 2021 di Rumah Sakit Yarsi, Cempaka Putih, Jakarta Pusat dimakamkan di kompleks pemakaman Pesantren Daarul Quran milik ustad Yusuf Mansur.

Pilihan Editor: Dua Tahun Syekh Ali Jaber Wafat, Pernah Jadi Korban Penikaman Saat Ceramah

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.