Duta Besar Vorobieva: Keberagaman Rusia Tercermin di Ramadan

Reporter

Lyudmila Georgievna Vorobieva Duta Besar Rusia untuk Indonesia saat menerima Tempo untuk wawancara khusus, Kamis, 3 Maret 2022. Sumber : TEMPO
Lyudmila Georgievna Vorobieva Duta Besar Rusia untuk Indonesia saat menerima Tempo untuk wawancara khusus, Kamis, 3 Maret 2022. Sumber : TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva, menceritakan tradisi Ramadan di negaranya. Menurut Vorobieva, ramadan dan Idul Fitri bukanlah acara keagamaan utama di Rusia, tetapi penduduk Muslim tetap bisa merayakannya dengan meriah.

 
Vorobieva menilai Rusia cukup mirip dengan Indonesia. Yakni, sama-sama menjunjung tinggi nilai toleransi, cinta, keberagaman, hingga perdamaian, terlepas perbedaan apa pun.
 
Umat Muslim di Rusia bersiap ikuti salat Idul Fitri berjamaah di jalanan dengan di Moskow, Rusia, 4 Juni 2019. Salat Idul Fitri digelar setelah umat Muslim menjalani puasa selama sebulan penuh di bulan Ramadan. REUTERS/Shamil Zhumatov
"Di Cechnya misalnya, orangnya berbeda dari orang Tatar dan Bashkir. Rusia adalah negara yang beragam. Keberagaman itu tercermin dari cara orang merayakan bulan Ramadan," kata Vorobieva saat acara iftar di rumah dinas Kedutaan Besar Rusia, Kuningan, Jakarta, Rabu, 20 April 2022.
 
Islam merupakan agama terbesar kedua setelah Kristen di Rusia. Kira-kira, ada 20 juta orang dari 40 etnis di seluruh Rusia, khususnya di wilayah Volga, Urals, Caucasus, Moskow, Saint Petersburg dan Siberia Barat, yang merupakan pemeluk Muslim.
 
Tatar adalah Etnis terbesar dengan penduduk 6 juta orang atau 4 persen dari total penduduk Rusia. Bashkir dan Chechnya adalah etnis terbesar kedua dengan jumlah 1 juta orang masing-masing.
 
"Jadi Ramadan dan Idul Fitri tergantung tradisi lamanya, budayanya. Tentu prinsipnya sama, niat agamanya sama. Tetapi mereka memiliki budaya yang berbeda, makanan yang bermacam-macam," tutur Vorobieva.
 
Di Rusia ada lebih dari 7 ribu masjid. Selama 30 tahun terakhir pembangunan masjid disebut meningkat hingga 70 kali lipat. Diantara jumlah tersebut, adalah Masjid Katedral di Moskow yang dibuka oleh Presiden Vladimir Putin pada September 2015. 
 
 
 

Baca juga : EKSKLUSIF Laporan Wartawan Tempo, Aktivitas Warga Lviv Ukraina di Tengah Perang

 Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.