Usia Berapa Sebaiknya Anak-Anak Mulai Diajarkan Puasa Ramadan?

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Sejumlah anak  mengikuti pawai menyambut bulan Ramadhan di Jalan Pemancar Raya, Depok, Jawa Barat, Minggu 27 Maret 2022. Kegiatan tersebut bertujuan untuk menumbuhkan semangat berpuasa pada anak jelang bulan Ramadhan. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Sejumlah anak mengikuti pawai menyambut bulan Ramadhan di Jalan Pemancar Raya, Depok, Jawa Barat, Minggu 27 Maret 2022. Kegiatan tersebut bertujuan untuk menumbuhkan semangat berpuasa pada anak jelang bulan Ramadhan. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

TEMPO.CO, Jakarta -Islam mewajibkan puasa Ramadan bagi individu yang sudah memasuki usia baligh.

Meski demikian, orang tua dapat mengajarkan anak-anak berpuasa sejak dini agar mereka terbiasa melakukannya. Lantas, usia berapa sebaiknya anak-anak mulai diajarkan puasa?

Dalam buku Sukses Melatih Anak Berpuasa oleh Ummu Qhania, disebutkan bahwa tidak ada patokan baku kapan waktu yang tepat bagi anak-anak untuk mulai berpuasa. Menurut Pakar Psikologi lulusan Universitas Indonesia, Adriani Purbo, usia 3 tahun adalah usia yang tepat bagi anak untuk merasakan suasana Ramadan.

Usia Balita?

Pada usia balita tersebut, anak belum memiliki pengetahuan tentang arti puasa. Orang tua dapat menyampaikan pesan puasa Ramadan dengan cara mengenalkan suasananya terlebih dahulu. Seperti sahur, salat tarawih, dan buka puasa.

Adriani juga menjelaskan bahwa sesuai perkembangannya, anak usia balita baru mampu menerima hal-hal yang dirasakannya secara nyata. Itupun dengan catatan khusus, orang tua sebaiknya tidak memaksa anak untuk bangun saat sahur. Biarkan prosesnya berjalan secara alami.

Pandangan lain datang dari Dedi Soebardja, salah seorang staf pengajar di bagian Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran, Universitas Padjajaran. Menurutnya, waktu yang tepat untuk melatih anak berpuasa yakni saat mereka sudah dapat bersosialisasi dan membedakan mana yang boleh dan mana yang tidak.

Hal senada diungkapkan oleh dokter spesialis anak RSAB Harapan Kita, Eva J. Soelaeman. Eva mengatakan anak-anak dapat diajarkan berpuasa sejak usia 4 tahun. Akan tetapi, latihan puasa ini sebaiknya hanya sebentar saja, sekitar 3 hingga 4 jam. Waktu latihan yang terlalu lama justru akan menganggu pertumbuhan dan perkembangan anak.

Pendapat di atas diperkuat oleh hasil temuan tentang otak yang dipublikasikan pada Oktober 1997 di Amerika. Temuan tersebut menjelaskan mengapa anak perlu belajar sesuatu sedini mungkin.

Allah SWT menciptakan anak-anak dengan bermilyar sel otak yang saling berhubungan ketika mereka mendapat perlakukan atau stimulasi dengan penuh kasih sayang.  Hubungan sel-sel tersebut mencapai triliun begitu anak berusia 3 tahun.

Dari usia 3 hingga 11 tahun, terjadi proses pembentukan sinaptogenesis. Fungsi otak anak akan optimal jika proses tersebut berjalan dengan baik.

Ketika anak-anak diajarkan puasa Ramadan dengan cara mengulang-ulangnya, maka mereka tidak hanya mampu melakukannya dengan baik di masa mendatang, tetapi juga memahami makna pentingnya ibadah tersebut.

SITI NUR RAHMAWATI
Baca juga: Menu Buka Puasa Ramadan Khas Cirebon, Apa Lagi Selain Empal Gentong?