Israel Matikan Speaker Masjid Al-Aqsa Saat Muslim Palestina Salat Tarawih

Warga Muslim melaksanakan salat di Masjid Al-Aqsa yang kembali dibuka di tengah pandemi di Yerusalem, 31 Mei 2020. REUTERS/Ammar Awad
Warga Muslim melaksanakan salat di Masjid Al-Aqsa yang kembali dibuka di tengah pandemi di Yerusalem, 31 Mei 2020. REUTERS/Ammar Awad

TEMPO.CO, - Kepolisian Israel mematikan pengeras suara Masjid Al-Aqsa saat umat Islam Palestina sedang menunaikan salat Isya dan Tarawih di hari pertama Ramadan tahun ini. Hal ini menuai kecaman dari Kepresidenan Palestina 

Juru Bicara Kepresidenan Palestina, Nabil Abu Rudeineh, menganggap langkah mematikan pengeras suara masjid ini sebagai kejahatan rasis. "Serangan rasis terhadap kesucian tempat-tempat suci dan kebebasan beribadah dan pelanggaran berat terhadap konvensi hak asasi manusia internasional yang dilakukan oleh polisi Israel," katanya dikutip dari Kantor Berita Palestina Wafa, Rabu, 14 April 2021.

Rudeineh memperingatkan kebijakan agresif Israel itu bisa mengubah konflik negara menjadi perang agama tanpa akhir yang akan merusak perdamaian dan keamanan internasional. Bila hal itu terjadi, ia meminta Israel sepenuhnya bertanggung jawab atas konsekuensi tersebut.

Rudeineh juga meminta komunitas internasional untuk mengambil tindakan serius dalam mengendalikan agresi Israel yang sedang berlangsung di tempat-tempat suci Islam dan Kristen di Yerusalem.

Sebelumnya, Polisi Israel mematikan pengeras suara masjid saat sekitar 10 ribu warga Palestina yang telah divaksinasi penuh melakukan salat pada hari pertama Ramadan.

Polisi mendobrak menara al-Magharba dan al-Asbat dan memutus kabel listrik ke pengeras suara, melepas pintu menara Bab al-Asbat, serta naik ke atap minareta dan menggeledahnya.

Mereka juga mencegah distribusi makanan buka puasa kepada jamaah di dekat Bab al-Asbat, dan menyerang jemaah yang meninggalkan Masjid Al-Aqsa setelah salat Tarawih.

Baca juga: Israel Tangkap Khatib Masjid Al-Aqsa

Sumber: WAFA