JK Anggap Mudik Saat Pandemi Covid-19 Bakal Sia-sia

Reporter

Editor

Amirullah

Ketua Dewan Masjid Indonesia (DWI), Jusuf Kalla berbincang bersama pengurus Masjid Al Munawar saat meninjau lokasi penyemprotan cairan desinfektan di Masjid Al Munawar, Pancoran, Jakarta, Jumat, 13 Maret 2020. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Ketua Dewan Masjid Indonesia (DWI), Jusuf Kalla berbincang bersama pengurus Masjid Al Munawar saat meninjau lokasi penyemprotan cairan desinfektan di Masjid Al Munawar, Pancoran, Jakarta, Jumat, 13 Maret 2020. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla (JK) menilai mudik bukan menjadi hal penting sekarang ini. Sebab, pergi mudik akan sia-sia karena setiap daerah sudah serentak menerapkan PSBB atau minimal mengkarantina warga yang berasal dari kota-kota besar.

Menurut JK, mudik yang biasanya hanya sepekan itu akan habis di masa karantina yang mencapai empat belas hari. “Tidak ada gunanya mudik sekarang, mau dilarang atau tidak, karena semua daerah sudah memberikan aturan kalau datang dari kota besar," ujar JK saat mengikuti Rapat Pleno online Dewan Pertimbangan MUI, sebagaimana siaran pers MUI pada Rabu, 22 April 2020.

JK mengimbau masyarakat untuk tidak mudik untuk mengurangi penyebaran Covid-19. Menurut dia, kasus Covid-19 ini lebih parah dibandingkan dengan kejadian bencana alam sekelas tsunami sekalipun.

Bencana alam separah apapun, tutur JK, biasanya akan ditangani pada bagian akibatnya, pada para korban yang berjatuhan. Namun Covid-19 ini bukan hanya akibat yang harus ditangani, namun juga sebab-sebab yang terus muncul.

“Sekarang ini, sebab dan akibatnya harus diselesaikan bersama, harus ada prioritas bersama-sama kita selesaikan,” ujar JK.

JK menerangkan, Covid-19 ini bukan lagi sekadar wabah, namun sudah menjadi teror dunia. Menurutnya, tidak ada satupun negara di dunia yang 100 persen bisa mengatasi ini. Bagi JK, musibah ini sangat keras karena menyangkut segala aspek kehidupan.

“Waktunya kita bersatu melawan ini, kita bersama-sama, khususnya umat ini, bagaimana masing-masing menjaga kedisplinan memakai masker dan jarak,” ujar JK.