Lebaran Sri Mulyani, dari Sungkeman sampai Tukang Soto Lewat

Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno (kanan) meninjau progres revitalisasi Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, 7 Mei 2018. TEMPO/Muhammad Hidayat
Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno (kanan) meninjau progres revitalisasi Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, 7 Mei 2018. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengucapkan selamat hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriah. Ucapan tersebut disampaikan melalui akun instagram resminya: @smidrawati. "Selamat Hari Raya ldul Fitri 1439H Taqabballahu minna wa minkum Mohon maaf lahir dan batin," kata Sri Mulyani dalam akun Instagramnya, Kamis, 14 Juni 2018.

Menurut Sri Mulyani Idul Fitri merupakan momentum yang tepat bagi semua untuk memperbaharui diri, keluarga, lingkungan, dan negara agar menjadi lebih baik lagi. Dia juga berjanji jajaran Kementerian Keuangan akan selalu setia untuk menjalankan tugas mengelola keuangan negara untulk Indonesia yang lebih baik dan bermartabat. 

BACA JUGA: Ini Menu Wajib Menkeu Sri Mulyani Setiap Lebaran

Sebelumnya, sepekan lalu, pada 5 Juni 2018, Sri Mulyani sempat bercerita soal kebiasaannya saat hari raya Idul Fitri atau Lebaran. Sri Mulyani bercerita, sejak kecil, dia dibiasakan berkumpul bersama keluarga dan sungkeman saat Lebaran di rumah orang tua ibunya di Gombong, Jawa Tengah. "Karena anaknya ada 16, jadi, pas kami semuanya berurutan, anak, cucu, cicit sungkeman, urutannya panjang banget," kata Sri Mulyani.

Mantan dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ini juga bercerita soal menu-menu makanan wajib yang disajikan saat kumpul keluarga. Menurut dia, menu wajib saat dia di Gombong adalah jadah atau uli. "Kemudian lemper. Lalu, kami makan opor sambal goreng ati buatan mbah saya yang enak banget. Terus kadang-kadang manggil tukang soto yang lewat saja," ujar Sri Mulyani.

BACA JUGA: Tahun Ini Libur Lebaran Terlama Sepanjang Sejarah Indonesia

Setelah orang tua ibunya meninggal, Sri Mulyani dan keluarga berkumpul saat Lebaran di Semarang, tempat bapaknya. Ketika berkumpul saat Lebaran, keluarga Sri Mulyani saling bertukar cerita. "Jadi, setiap keluarga memberikan laporan, tahun ini masuk sekolah mana, ada pacar atau tidak, ada yang mau menikah tidak, siapa yang mencapai lulus sarjana SD, SMP, SMA. Senanglah pokoknya. Tapi kadang-kadang itu juga tidak bagus, karena menimbulkan pressure. Jadi akhirnya, kami hilangkan itu, menjadi lebih how to share fun," ucapnya.

Sri Mulyani juga menuturkan keluarganya memiliki tradisi membagikan angpau atau amplop Lebaran. Menurut dia, semua angpao dikumpulkan menjadi satu, lalu dibagikan. "Kami bagi, yang SD sekian, SMP sekian, SMA sekian, mahasiswa sekian, dan yang baru bekerja masih dikasih. Lalu, kami bikin game keluarga yang lucu-lucu," kata Sri Mulyani. 

BACA JUGA: Demam Baju Koko Wakanda Black Panther Juga Landa Sri Mulyani