Sandiaga Bentuk Tim Awasi Harga Pangan Perdetik Menjelang Ramadan

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengecek ketersedian stok beras saat melakukan kunjungan lapangan ke Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, 4 Mei 2018. Kunjungan lapangan ini dalam rangka pemantauan stok, pasokan dan perkembangan harga pangan menjelang memasuki bulan Ramadhan dan Idul Fitri tahun 2018.TEMPO/Muhammad Hidayat
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengecek ketersedian stok beras saat melakukan kunjungan lapangan ke Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, 4 Mei 2018. Kunjungan lapangan ini dalam rangka pemantauan stok, pasokan dan perkembangan harga pangan menjelang memasuki bulan Ramadhan dan Idul Fitri tahun 2018.TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno telah membentuk tim khusus untuk memantau harga dan stok pangan menjelang bulan suci Ramadan.

"Sudah dibentuk cluster pangan di kantor Wagub di bawah Dinas KPKP, biro perekonomian, dan staf khusus wagub menangani. Langsung berkoordinasi dengan semua stakeholder," ujar Sandiaga Uno kepada awak media di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur, Jumat, 4 Mei 2018.

Sandiaga Uno melakukan inspeksi ke Pasar Induk Kramatjati untuk melihat stok pangan strategis mendekati bulan Ramadhan. Sandi didampingi oleh beberapa perwakilan dari Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, Kementerian Koordinator Perekonomian, Badan Urusan Logistik, serta Bank Indonesia.

Baca : Sandiaga Uno Pastikan Stok Pangan Ramadan Aman

Menurut Sandiaga tim khusus ini nantinya akan memantau perkembangan harga dan stok pangan. Pengawasan stok dan harga pangan ini dilakukan secara terus menerus. "Semua kami pantau per detik, real time," kata dia.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno melakukan kunjungan lapangan ke Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, 4 Mei 2018. Kunjungan lapangan ini dalam rangka pemantauan stok, pasokan dan perkembangan harga pangan menjelang memasuki bulan Ramadhan dan Idul Fitri tahun 2018. TEMPO/Muhammad Hidayat

Sandiaga mengatakan koordinasi dengan pihak terkait juga dilakukan non stop 24 jam. Hal ini, kata dia, untuk memastikan jaringan koordinasi terbuka agar langsung bisa dieksekusi jika ada gangguan. "Kami juga sudah petakan skenario planning kalau misalnya telat satu dua jam saja cabe dari Magelang ke sini harga bisa bergerak," ucapnya lagi.

Pengawasan stok pangan menjelang Ramadan juga langsung dilakukan ke daerah mitra produsen. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Tjahya Widayanti mengatakan Kemendag mempunyai tim di berbagai provinsi serta daerah produsen bahan pangan. "Tim dari koordinator wilayah dan koordinator lapangan sudah mengecek ke 25 provinsi," kata dia.