Umat Yahudi Ultra Ortodoks Rayakan Purim di Tengah Agresi ke Palestina

Orang Yahudi ultra-Ortodoks memegang janggut seorang pria di jalan saat mereka merayakan hari raya Yahudi Purim, sebuah perayaan keselamatan orang Yahudi dari genosida di Persia kuno, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Bnei Brak, Israel, 24 Maret 2024. REUTERS/Carlos Garcia Rawlins

Seseorang bereaksi ketika orang-orang Yahudi Ultra-Ortodoks berjalan di jalan selama hari raya Purim Yahudi, sebuah perayaan keselamatan orang-orang Yahudi dari genosida di Persia kuno, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Bnei Brak, Israel, 24 Maret 2024. REUTERS/Carlos Garcia Rawlins

Orang-orang Yahudi ultra-Ortodoks bernyanyi di jalan saat mereka memperingati hari raya Yahudi Purim, sebuah perayaan keselamatan orang-orang Yahudi dari genosida di Persia kuno, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Bnei Brak, Israel, 24 Maret 2024. REUTERS/Carlos Garcia Rawlins

Orang-orang, beberapa dari mereka mengenakan kostum, menghadiri sebuah acara di lapangan umum yang menandai hari raya Yahudi Purim, sebuah perayaan keselamatan orang-orang Yahudi dari genosida di Persia kuno, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Tel Aviv, Israel, 24 Maret 2024. REUTERS/Carlos Garcia Rawlins

Orang-orang yang mengenakan kostum menandai hari raya Yahudi Purim, sebuah perayaan keselamatan umat Yahudi dari genosida di Persia kuno, berjalan melewati plakat bergambar sandera yang diculik dalam serangan mematikan 7 Oktober terhadap Israel oleh kelompok Islam Palestina Hamas dari Gaza, di Tel Aviv, Israel, 24 Maret 2024. REUTERS/Carlos Garcia Rawlins

Orang-orang Yahudi ultra-Ortodoks berjalan di jalan saat mereka memperingati hari raya Yahudi Purim, sebuah perayaan keselamatan orang-orang Yahudi dari genosida di Persia kuno, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Bnei Brak, Israel, 24 Maret 2024. REUTERS/Carlos Garcia Rawlins