TEMPO.CO, Makassar - Ulama jemaah An-Nadzir, Lukman A. Bakti, mengatakan pihaknya telah menetapkan 1 Ramadhan 1438 Hijriyah jatuh pada Kamis, 25 Mei 2017. Penetapan itu dilakukan setelah melihat fenomena alam, seperti bulan purnama.
"Kami sudah rapat. Hasilnya, pergantian bulan dari Syakban ke Ramadan jatuh pada Kamis pagi," kata Lukman kepada Tempo, Selasa malam, 23 Mei 2017.
Baca juga:
Asal Usul Jemaah An-Nadzir di Sulawesi Selatan
Dia menjelaskan, pada Kamis nanti, fajar sidik atau pergantian dari malam ke siang sudah kelihatan. Jadi, menurutnya, bulan muncul pada pukul 05.30 Wita. "Jumat, 26 Mei 2017, tak ada lagi bulan muncul, kecuali di atas pukul 06.00 Wita," kata Lukman.
Lukman mengaku, pihaknya mulai menjalankan puasa pada Kamis pagi, tapi nanti terhitung puasanya mulai Jumat. "Kami puasa Kamis sebagai penyambutan Ramadan, jadi puasa kami tak dihitung full," ujarnya.
Silakan baca:
An-Nadzir Sulawesi Selatan: Insya Allah 1 Ramadan Jatuh Kamis
Selain menggunakan metode tanda alam, kata Lukman, pihaknya menentukan 1 Ramadan melalui metode hisab dan rukyat. Begitu juga dalam menentukan akhir Ramadan dan 1 Syawal, yakni melalui hisab, rukyat, dan fenomena alam. "Tapi penentuan 1 Syawal itu jauh lebih gampang dibanding 1 Ramadan," ucapnya.
Saat ini, jumlah anggota jemaah An-Nadzir sekitar seribu yang bermukim di Kampung Mawang, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
DIDIT HARIYADI