Ambillah dengan Secukupnya  

Editor

Suseno TNR

Ilustrasi wanita makan burger. TEMPO/Subekti
Ilustrasi wanita makan burger. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO - Abu Said meriwayatkan, pada suatu hari Rasulullah duduk di atas mimbar dan kami duduk di sekelilingnya, kemudian beliau bersabda, “Sesungguhnya di antara yang aku khawatirkan terhadap kamu sekalian ialah apa-apa yang bakal ditaklukkan oleh (Allah) untukmu berupa kemewahan dan keindahan dunia.”

Kemudian seorang lelaki bertanya kepada Nabi, “Apakah kebaikan itu datang dengan membawa keburukan?”

Rasulullah diam. Kami menyangka beliau sedang menerima wahyu. Kemudian beliau terjaga sambil mengusap keringat yang keluar banyak dari tubuhnya, lalu bertanya, “Mana yang bertanya tadi?”

Agaknya Nabi memuji lelaki itu. Lalu beliau bersabda, “Sesungguhnya kebaikan itu tidak membawa keburukan. Namun di antara tumbuhan yang ditumbuhkan oleh anak sungai, ada juga yang membunuh atau hampir membunuh si perut gendut, kecuali binatang pemakan hijauan. Adapun binatang pemakan hijauan, apabila makan dan perutnya telah penuh, ia pun menuju tempat berteduh, lalu berak dan kencing, kemudian makan lagi.”

“Sesungguhnya harta ini memang segar dan manis dan ia sebenarnya teman yang paling baik bagi seorang muslim, yakni bagi orang yang memberikan sebagian hartanya kepada si miskin, anak yatim, dan orang yang telantar dalam perjalanan. Sesungguhnya orang yang mengambil harta itu dengan cara tidak benar adalah seperti halnya orang yang makan tapi tidak kenyang-kenyang juga, maka harta itu akan menjadi saksi yang mencelakakannya pada hari kiamat.”

*Sumber: Muhammad Khalil Al-Khatib (Penerbit Hikmah 2002)